Lihat ke Halaman Asli

Fatmi Sunarya

TERVERIFIKASI

Bukan Pujangga

Menunggu Saatnya Terbang

Diperbarui: 30 Agustus 2019   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu, kapan aku boleh terbang?
Tanya seekor anak burung
Ibu selalu pergi katanya murung
pergi diwaktu fajar sampai gelap menjelang

Ibu, aku ingin terbang bersama
Mengarungi luasnya dunia
Melintas musim menyeberang samudra

Nak, Kepak sayapmu belum kuat
menghadapi angin yang berpacu cepat
Menerjang derasnya hujan
Melawan hantaman badai topan

Si anak burung diam dalam bantah
Mencoba terbang tanpa kawan
Tersesat tanpa tahu tujuan
Kembali dengan sayap hampir patah

Dunia warnanya tak selalu biru
Tak seharum bunga maupun manis bagai madu
Kau ditunggu jerat para pemikat
Diintai senapan penembak liar yang tersesat

Akan tiba masanya kau akan terbang
Mengepakkan sayapmu lepas dari sarang
Bertahan untuk hidup atau hidup untuk bertahan ?

Kau tinggalkan ibumu seorang
Terbang serta mulai membuat sarang
Bersama yang layak dipasang

Sungai Penuh, 29 Agustus 2019
Untuk anak-anak yang suatu saat akan mengepakkan sayap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline