Ibu, kapan aku boleh terbang?
Tanya seekor anak burung
Ibu selalu pergi katanya murung
pergi diwaktu fajar sampai gelap menjelang
Ibu, aku ingin terbang bersama
Mengarungi luasnya dunia
Melintas musim menyeberang samudra
Nak, Kepak sayapmu belum kuat
menghadapi angin yang berpacu cepat
Menerjang derasnya hujan
Melawan hantaman badai topan
Si anak burung diam dalam bantah
Mencoba terbang tanpa kawan
Tersesat tanpa tahu tujuan
Kembali dengan sayap hampir patah
Dunia warnanya tak selalu biru
Tak seharum bunga maupun manis bagai madu
Kau ditunggu jerat para pemikat
Diintai senapan penembak liar yang tersesat
Akan tiba masanya kau akan terbang
Mengepakkan sayapmu lepas dari sarang
Bertahan untuk hidup atau hidup untuk bertahan ?
Kau tinggalkan ibumu seorang
Terbang serta mulai membuat sarang
Bersama yang layak dipasang
Sungai Penuh, 29 Agustus 2019
Untuk anak-anak yang suatu saat akan mengepakkan sayap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H