Lihat ke Halaman Asli

Bom di Bandung:Kriminal Murni atau Aksi Teror?

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kamis dini hari kemarin sebuah bom meledak di sebuah ATM di kota Bandung yang rekaman cctv nya ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi. Pada tayangan tersebut dapat dilihat ada seseorang menggunakan jaket dan helm membawa bom molotov dan mengguyur ATM dengan cairan yang diduga bensin. Tidak lama kemudian terlihat ledakan dan kemudian mesin ATM menjadi rusak parah. Aksi peledakan bom ini menambah daftar aksi pengeboman di tanah air. Beberapa waktu yang lalu telah terjadi teror bom buku di jakarta dan kemarin aksi pengeboman telah merambah kota bandung.

Pertanyaan yang menarik dari aksi bom ATM ini adalah apakah ini merupakan tindak kriminal murni dengan maksud merusak dan menjebol ATM kemudian mengambil uang di dalamnya atau ini adalah aksi teror yang dilakukan oleh  kelompok teroris ?

Beberapa fakta dapat kita temukan pada peristiwa bom ATM di bandung.

Pertama, aksi pengeboman dilakukan di ATM dimana ATM adalah sebuah mesin yang digunakan untuk transaksi keuangan dan menyimpan uang hingga milyaran rupiah. Saya menduga bahwa pada aksi pengeboman ini terdapat motif ekonomi dimana si pengebom berharap setelah bom meledak maka ATM akan rusak dan jebol sehingga si pengebom dapat menggasak uang dari ATM dengan leluasa. Karena adanya motif ekonomi itulah maka si pengebom memilih sasaran sebuah ATM dan  tidak memilih sasaran lain seperti halte bis atau kantor pos karena pada halte bis dan kantor pos tidak terdapat uang yang bisa dijarah.

Kedua, digunakannya bom molotov untuk meledakkan ATM. Bom molotov adalah sebuah bom yang setiap orang bisa membuatnya. Hal ini menunjukkan bahwa aksi pengeboman tersebut bisa dilakukan oleh orang awam ataupun kelompok teroris. Jika bom yang digunakan adalah berjenis TNT atau jenis bom yang lain maka akan ada kecenderungan bahwa pelakunya adalah kelompok teroris karena orang awam akan kesulitan untuk mendapatkan bom berjenis TNT.

Ketiga, adanya pesan yang ditinggalkan oleh si pengebom. Bunyi pesan tersebut adalah sebagai berikut :

PT JOGJA MANGASA INTERNASIONAL INGIN MENGENYAHKAN 50.000 PETANI KULON PROGO.

PETANI TAKALAR TERANCAM DIRAMPAS LAHANNYA DAN SEMUA INI DILAKUKAN SECARA BRUTAL, TERMASUK PENEMBAKAN, TEROR, PELECEHAN SEKSUAL, SERTA BERBAGAI PENINDASAN, YANG TIDAK PERNAH KITA DENGAR DARI MEDIA MASSA.

TAK HERAN BAHWA PERUSAHAAN-PEMODAL-BIROKRAT INI TIDAK PEDULI APA PUN SELAIN HANYA MENEBALKAN KANTONG MEREKA!

PENYERANGAN KAMI TERHADAP ATM (BANK) MERUPAKAN TARGET PENTING DIKARENAKAN BANK SENANTIASA TERLIBAT DALAM PENDANAAN EKSTRASI SUMBER DAYA ALAM, SERTA PENINDASAN MASYARAKATNYA ATAS NAMA KAPITAL! KAMI TIDAK PERNAH BERNIAT MELUKAI SIAPA PUN, PERUSAKAN TERHADAP BENDA BUKANLAH KEKERASAN! TIADA AMPUN BAGI PENINDAS! TIADA AMPUN BAGI NEGARA DAN KAPITALISME!

NEGARA, INSTITUSI MILITER, POLISI, SERTA PEMODAL ADALAH TERORIS SEBENARNYA!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline