Lihat ke Halaman Asli

Fatina Ardelia

2019120034

Pemanenan Air Hujan sebagai Upaya Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

Diperbarui: 25 Juli 2021   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari penggunaan air bersih. Air sudah menjadi unsur penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan seperti mencuci, memasak, berkebun, dan lain-lain membutuhkan air bersih. Tantangan akan terpenuhinya kebutuhan air bersih menjadi suatu hal yang menarik didiskusikan sebab banyak faktor yang menimbulkan masalah ketersediaan air bersih. Perubahan iklim menjadi salah satu faktor yang paling mempengaruhi ketersediaan air bersih. 

Global warming atau pemanasan global mengakibatkan es di kutub utara mencair dan menaikkan permukaan air laut sehingga ketika permukaan daratan menurun maka akan terjadi ketidakseimbangan antara air tawar dan air laut. Selain itu, bertambahnya jumlah penduduk juga sejalan dengan bertambahnya kebutuhan akan konsumsi air bersih. Dan yang tidak kalah penting saat musim kemarau, banyak daerah yang dilanda kekeringan.

Dibutuhkan usaha untuk mengelola sumber daya air yang berkelanjutan dalam rangka pemenuhan ketersediaan air bersih. Indonesia termasuk negara tropis dengan curah hujan tahunan mencapai 2.263 mm. Pemanfaatan air hujan dapat menjadi solusi dari permasalahan akan keterbatasan air bersih. Salah satu upaya memanfaatkan air hujan yaitu dengan pemanenan air hujan (PAH) atau rain water harvesting

Pemanenan Air Hujan adalah teknik pengumpulan air hujan yang berasal dari atap bangunan maupun pada permukaan tanah yang bertujuan sebagai pemasok air bersih. Terdapat dua tipe sistem pemanenan air hujan yaitu 

(1) sistem atap (roof system) menggunakan atap rumah sebagai area penangkapan air hujan kemudian air hujan dialirkan dari tempat menangkap hujan (collection area) ke tangki penyimpanan (conveyance); 

(2) sistem permukaan tanah (land surface catchment areas) menggunakan permukaan tanah sebagai teknik sederhana untuk mengumpulkan air hujan. 

PAH sistem ini seringkali dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian karena lebih banyak tangkapan air hujannya dan daerah pengumpulan air hujan lebih luas dibanding dengan PAH sistem atap. Pada sistem ini air hujan ditampung dalam embung atau area penampungan air.

Air hujan bisa menjadi alternatif sumber air bersih, keuntungan yang didapat dari penggunaan air hujan yaitu 

(1) mengurangi volume banjir, dengan menampung air hujan maka intensitas air hujan yang terserap ke dalam tanah akan berkurang sehingga dapat mengurangi volume banjir yang terjadi di perkotaan; 

(2) sebagai cadangan air bersih dalam kondisi darurat, tampungan air hujan dapat menjadi cadangan air bersih jika terjadi bencana;

(3) sebagai suatu upaya konservasi air bersih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline