Lihat ke Halaman Asli

Teratur Lebih Baik!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sedikit berbagi pengalaman bagi kompasioner semua. Ini terjadi sekitar beberapa bulan lalu ketika saya masih bekerja di salah satu negara timur tengah.

Kesempatan bekerja diluar negeri memberikan pengalaman yang cukup luar biasa. Dimana kita dapat mengenal karakter berbagai bangsa di dunia. Selain itu juga menumbuhkan kecintaan kita terhadap bangsa sendiri. Kalau Indonesia terkenal dengan keramahannya, hal ini baru saya rasakan setelah bekerja di luar negeri (Aku Cinta Indonesia!).

Selama bekerja disana, beberapa kali saya sempat diberi kesempatan menjadi imam untuk shalat wajib lima waktu. Satu kali kesempatan saya memimpin shalat magrib. Pada rakaat pertama saya membacakan ayat pilihan surat At Takaatsur. Kemudian pada rakaat kedua saya pilih surat Alam Nasyrah. Alhamdulillah saya dapat melaksanakan dengan lancar.

Setelah selesai shalat seorang makmum menegur saya. "Assalamu'alaikum my friend!!" tegur sang makmum. "Waalaikumsalam", jawab saya. "You know Al-Qur'an?", tanya berikut dari sang makmum. saya mulai bertanya-tanya dalam hati, ada apa gerangan, apakah ada bacaan saya salahkah atau apa. "Any problem my friend?", saya balik bertanya. "you know, At-takaatsur, after alam nasyrah, its no good, but alam nasyrah, after at-takaatsur, its good". Mendengar penjelasannya saya cuma bingung. Mungkin melihat kebingungan saya lalu dia ambil satu kitab al-qur'an. Lalu dia tunjukkan kepada saya posisi ayat-ayat tersebut. Hoho, ternyata dia mau mengatakan bahwa dalam al-qur'an, surat alam-nasyrah lebih dulu daripada surat at-takaatsur, jadi membacanya juga sebaiknya didahulukan membaca surat alam-nasyrah, habis itu baru at-takaatsur. "oh,i see, okey my friend, thakyou for your advice, im sorry for my falls", saya langsung menyalaminya. "No problem my friend". Setelah itu di berlalu dari mesjid tempat kami shalat.

Dan setelah kejadian tersebut saya selalu memperhatikan surat-surat yang akan dibaca pada rakaat shalat saya, baik pada saat jadi imam maupun shalat sendiri.

Sampai sekarang saya belum sempat mencari dalil-dalil yang berkaitan dengan hal tersebut, namun secara pribadi saya setuju dengan teman tersebut karena memang Allah SWT lebih menyukai keteraturan.

Apakah kompasioner ada yang mengetahui dalil tentang hal ini???




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline