DIGAGAS oleh Perempuan PEDULI NEGERI (PPN) yang dikomandoi Mak Inge Mangundap - Ketua Umum PPN, sejumlah Mak Emak bertemu Bang Rizal Ramli di kantornya di kawasan Tebet, Kamis kemarin (27/08). Mak Emak yang terdiri dari para Ketua Umum berbagai ormas pelaksana UMKM itu mengadukan berbagai permasalahan ekonomi.
Dengan sabar, Bang RR menyimak semua keluh kesah yang disampaikan. Tentang iuran BPJS, Bang RR bilang, "Nanti kita ubah aturannya ketika telah jadi Presiden."
Menurut Mak Emak, situasi ekonomi sekarang sangat berat. Dan sebagai pihak yang terdampak langsung dengan keputusan-keputusan pemerintah yang cenderung menutup mata terhadap keluhan rakyat banyak, Mak Emak tak tahu ke mana harus mengadu. Mereka menaruh harapan besar agar Rizal Ramli bisa melakukan sesuatu untuk mengatasi keadaan.
Untuknya, yang namanya Mak Emak walaupun mereka mengeluhkan keadaan yang sulit namun berkaitan dengan RUU Omnibuslaw alias RUU Cipta Kerja mereka justeru keberatan.
Ketua Umum Aspirasi, Mak Wati Imhar yang melakukan beberapa bisnis, mengemukakan, "Walaupun saya Pengusaha, tetapi nurani saya menolak RUU Omnibuslaw karena poin-poinnya justeru sangat melemahkan para pekerja. Poin-poin di Omnibuslaw hanya menguntungkan para Pengusaha. Para pekerja justeru dihilangkan hak-haknya."
Dialog antara Mak Emak dengan RR yang mengusung topik 'Bagaimana UMKM Menghadapi Krisi Ekonomi dan Gaya Hidup New Normal' berlangsung sangat interaktif. Sedari awal RR selalu menjelaskan bahwa ia lebih percaya Mak Emak daripada Bapak Bapak. "Mak Emak itu selalu menggunakan perasaan dan nurani.
Dalam tata pelaksanaan kredit, yang paling bisa dipercaya itu Mak Emak atau perempuan karena perempuan lebih punya' komitmen dalam membayar dan melunasi kreditan,' katanya.
Begitu aspiratifnya RR terhadap curhatan Mak Emak hingga Ketum ESPASS - Dewi Herawati mengusulkan untuk menjadikan Rizal Ramli sebagai Bapak UMKM Mak Emak. Adapun Ketum dari ormas difabilitas, Mak Miya... mengharapkan adanya perlakuan yang lebih adil dan kondusif bagi kalangan difabel. Menurut Mak Cantik yang selalu muncul di atas kursi rodanya itu, adakalanya ketika melamar kerja atau apply sebuah pinjaman, kalangan difabel diperlakukan Tak adil karena seperti tak dipercaya.
Usai dialog yang berlangsung sekitar 2 jam itu, RR mencicipi beberapa produk UMKM Mak Emak yang didisplay di meja produk. Ia membeli pula beberapa jenis Dan mengendorsenya. Dalam sekejap, produk Mak Emak ludes habis karena masing-masing Emak saling membeli dagangannya. Alhamdulillaah. Metode 'beli produk teman' berhasil digaungkan di acara ini. *(fs)