Lihat ke Halaman Asli

Faatima Seven

Penulis Moody

Habib Umar Al-Hamid Temui Japto Soerjosoemarno Demi Redakan Situasi

Diperbarui: 14 Maret 2019   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Habib Umar Al Hamid bersama Japto Soerjosoemarno | Dokpri

VIDEO seorang pimpinan Pemuda Pancasila di Riau yang menyatakan siap perang menghadapi muslim radikal, menuai badai konflik karena menjadi sangat provokatif di tengah situasi masyarakat dan media sosial yang cenderung sensitif. Video tersebut viral di jejaring medsos karena dan reshared dan menuai berbagai komentar pro kontra.

Melihat perkembangan yang dikhawatirkan akan memicu gesekan itu, Ketua Umum GENTARI (Generasi Cinta Negeri) - Habib Umar Al Hamid berinisiasi melakukan tindakan yang sangat menyejukkan. Ia bersilaturahmi langsung dengan dedengkot Pemuda Pancasila di Jakarta, Japto Soerjosoemarno di kediamannya.

Sebagai teman baik yang sudah saling kenal lama, keduanya terlihat sangat nyaman dalam menyampaikan permasalahan sehingga tak sulit untuk mencapai kata sepakat bahwa yang terjadi di Riau tidaklah mewakili PP secara organisasi. Sebagaimana disampaikan Japto pada Habib Umar bahwa secara organisasi pula dia akan melakukan pendisiplinan pada oknum tersebut yang  diketahui bernama Anto Rachman. "Kemungkinan dipecat tuh," cetus Habib Umar yakin.

Habib Al Hamid mensinyalir bahwa kemunculan video provokatif itu erat kaitannya dengan kunjungan seorang tokoh pusat yang bertemu secara pribadi dengan Anto Rachman di Riau. Jadi, memang bukan asap tanpa api.

Namun sebagai dua organisasi yang punya misi sama menjaga perdamaian dan keutuhan bangsa, GENTARI dan PP merasa perlu senantiasa adanya komunikasi dan silaturahmi di antara para tokoh berbagai organisasi, terkhusus pimpinannya. Maka kebijakan itulah yang dilakukan Habib Umar.

Habib Umar Al Hamid di kantornya | Dokpri

Umar Al Hamid adalah sosok yang selalu berinisiasi menjadi jembatan penyambung bagi pihak-pihak yang terpisah dan terkendala oleh komunikasi yang terputus.  Tak heran bila ia sering pula dikunjungi oleh tokoh-tokoh  yang tidak akseptabel di kalangan nasionalis sejati misalnya. Baginya, memahami setiap kalangan yang berbeda itu penting untuk paham keadaan. "Kita tak boleh menjauhi begitu saja orang yang tak sepaham. Kita tak berhak mengatai seseorang pengkhianat jika kita sendiri tak pernah memberi nya apapun," cetusnya.

Bagi GENTARI, kepentingan Bangsa adalah di atas segalanya. Tak salah jika GENTARI cenderung tak sembarang deklarasi mendukung paslon. Baginya, sebuah sikap dan komitmen lebih penting dan berpengaruh daripada sebuah pernyataan vebal. Mantan tokoh PPP yang sangat dekat dengan berbagai kalangan ini juga tercatat sebagai salah satu Dewan Presidium 212. Makanya dalam beberapa pemberitaan kemarin beberapa Wartawan salah mengutip sebagai Ketua Penasehat FPI.  "Walaupun bukan Penasehat FPI, hubungan saya dengan Habib Riieq sangat baik. Kita sering WAan," sambil menunjukkan chats-nya dengan HRS yang hingga kini masih mukim di Mekkah.

Dalam waktu dekat, GENTARI akan menyusun kembali beberapa agenda berkaitan dengan isu nasional. (faa)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline