Lihat ke Halaman Asli

Pengembangan Agile: Esensi, Prosedur, dan Penerapannya

Diperbarui: 6 Oktober 2023   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Agile dan Scrum: Revolusi dalam Pengembangan Produk

Dalam era teknologi dan inovasi yang cepat, kebutuhan untuk mengembangkan produk dengan kecepatan tinggi semakin meningkat. Dalam konteks ini, munculnya metode Agile dan Scrum telah mengubah cara tim bekerja, meningkatkan produktivitas dan responsivitas terhadap perubahan. 

Pengembangan Agile mencerminkan pendekatan inovatif dalam pembuatan perangkat lunak, dengan menekankan kolaborasi tim dan iterasi rutin. 

Metodologi ini menyoroti pentingnya kesepakatan bersama dan adaptasi cepat terhadap perubahan dalam lingkup proyek. Kemampuan adaptasi ini menjadikan Agile pilihan yang sesuai untuk proyek dengan durasi singkat dan perubahan yang konstan. Fitur utama dari Agile meliputi tim yang responsif dalam pengambilan keputusan yang efisien dan berwawasan.

Agile: Lebih dari Sekadar Metodologi

Berasal dari kata Latin yang berarti 'cepat', Agile mencerminkan esensinya: kecepatan dan adaptabilitas. Lebih dari sekadar metodologi, Agile adalah mindset - cara berpikir tentang pengembangan produk yang berpusat pada kolaborasi, iterasi, dan tanggapan terhadap perubahan1. Di balik simpul dasar filosofinya, Agile mengutamakan interaksi manusia daripada proses dan alat, kerjasama dengan pelanggan daripada negosiasi kontrak, dan tanggapan terhadap perubahan daripada mengikuti rencana.

Namun, mengatakan Agile hanya tentang kecepatan adalah kesederhanaan. Fokus utamanya adalah menghasilkan nilai secepat mungkin, memastikan kualitas, dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efektif.

Proses Agile: Langkah demi Langkah Pengembangan tradisional, seperti metode Waterfall, mendasarkan pelaksanaan proyek pada rencana yang telah disusun dengan cermat. Sebaliknya, Agile menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan responsif, yang terdiri dari tahapan berikut:

1. Konseptualisasi: Pada tahap awal ini, stakeholder dan developer berkolaborasi untuk mendefinisikan visi awal proyek.

2. Inisiasi: Setelah memahami konsep, tim dipilih untuk menjalankan proyek dan membentuk rancangan awal atau prototipe.

3. Iterasi: Ini adalah inti dari pendekatan Agile, di mana tim berulang kali menerima masukan dari pengguna, melakukan modifikasi, dan menyempurnakan produk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline