Lihat ke Halaman Asli

Semangat Mahasiswa Patani Selatan Thailand di Indonesia

Diperbarui: 6 Maret 2019   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Dulunya mahasiswa Patani Selatan Thailand hanya di beberapa kota besar seperti Jakarta, Jogyakarta, dan Riau, tetapi sekarang sudah menyebar ke beberapa perguruan Tinggi lain seperti UII Jogyakarta, UIN Aceh, IAIN Tulungagung dan UIN Malang, Bandung. Bukan hanya jumlah daerah dan Perguruan Tingginya bertambah, tetapi jumlah mahasiswanya pun bertambah. Mereka memilih Indonesia karena selain relatif dekat dan murah, juga dinilai Studi Islam di Indonesia lebih komperhensif dan moderat. 

Pimpinan komunitas muslim Thailand setiap tahun selalu berkonsultasi dengan Kementerian Agama tentang urusan penentuan awal Ramadhan dan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. 

Selatan Thailand dan Indonesia memiliki banyak persamaan, di antaranya sama-sama diapit benua Australia, China, dan India. Sejarah panjang masuknya Islam di Asia Tenggara, Thailand merupakan tempat persinggahan para penyebar Islam ke Nusantara, baik yang datang dari Timur Tengah maupun melalui India. 

Selatan Thailand adalah wilayah yang amat penting di dalam sejarah Islam di Asia Tenggara. Sebagian besar penduduk Thailand beragama Budha dan Islam di sana termasuk kelompok agama minoritas sebagaimana halnya Kristen, Katoloik, Konghucu, dan Hindu. 

Islam di Thailand mengalami perkembangan pesat. Islam adalah agama minoritas terbesar di sana, melampaui agama-agama minoritas lainnya. Selatan Thailand yang ibu kotanya Pattani dihuni oleh etnik melayu-muslim. 

Di Thailand Selatan sering terjadi konflik perlawanan diantara pergerakan kemerdekaan Patani dengan Pemerintah, karena secara geografis Thailand Selatan tetap bagian dari kepemilikan hak orang muslim Patani, karena secara komunitas muslim mayoritas mendiami wilayah ini. 

Seringkali ada kebijakan pemerintah pusat yang dianggap tidak adil bagi warga Patani (Selatan Thailand) yang mayoritas beragama Islam. Terlebih setelah kerajaan melayu dihapuskan pada tahun 1902, masyarakat melayu dalam keadaan sangat tertekan. Khususnya pada pemerintahan Pibul Songgram (1939-1944), orang-orang melayu-muslim sering merasa didiskriminasikan oleh pemerintah Thailand yang didukung oleh mayoritas Budha. 

Hingga saat ini masyarakat muslim Patani (Pattani sekarang) masih sering merasa ada perlakuan diskriminatif, meskipun selalu dibantah oleh pemerintahnya. 

Dekade terakhir ini posisi politik umat Islam di sana mengalami perlakuan lebih wajar ketimbang sebelumnya. Populasi muslim di Patani yang disebut negeri jajahan Thailand ini, meliputi Provinsi Pattani 80%, Yala 68,9%, Narathiwat, Satun 67,8% juga Songkhla. Semula Thailand masih menjadi satu wilayah kekuasaan di bawah kepemimpinan kerajaan Patani Raya hingga abad ke-12. 

Keadaan berubah setelah Kerajaan Sukhotai berdiri. Di Kerajaan ini banyak umat Islam merasakan berbagai tekanan. Namun demikian, Thailand yang terkenal sebagai negeri Budha, sekarang Kerajaan mulai memberi dukungan terhadap pertumbuhan dan kehidupan umat Islam karena kebijakan yang dulu dianggap kalah dalam urusan politik. 

Tanggung jawab urusan agama Islam di Thailand dipegang oleh seorang mufti yang memperoleh gelar Syaikhul Islam (Chularajmontree). Mufti ini ada di bawah Kementerian Dalam Negeri serta juga Kementerian Pendidikan serta bertanggungjawab terhadap raja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline