Lihat ke Halaman Asli

Aku Juga Ingin Marah!

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

@fasihrdn:

Bawa aku pergi, seret aku pada lapang yang luas dengan hening di sepanjang jalan. Aku hanya ingin melepas teriakan panjang dengan jeritan yang mengisyaratkan luka paling dalam. Aku lelah menahan amarah dengan tusukan air mata. Beri saja aku sedikit waktu melengkingkan suara di tempat paling sepi. Aku bosan menyendatkan emosi di kediaman abjad-abjad kata.

Aku ingin seseorang menyerupai Tuhan, yang memeluk resahku dalam doa. Aku butuh cinta dengan bukti paling nyata di setiap sela-selanya. Menenangkan isak tangis yang tak henti menyeruakkan lara.

Aku benci tak bisa menunjukkannya, marah yang menggila. Aku gundah dengan diamku, memendam emosi di tepian tawa. Atau nanar yang ku redam hanya jadi butiran hujan. Aku mau, setidaknya alam saja yang tahu. Tentang amarah di dada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline