Aku mau kau tak memaku sembilu
sakit di dadamu itu mengendapkan pilu
Kau tahu?
degupmu dalam debar seperti sukar
menghela dengan sengal tak beraturan
lalu begitu rasa ku sakit mengulum rindu
Apa yang sebenarnya membuatmu tetap kekeuh
menyapa dalam kebisuan
Yang kau redam kadang justru jadi yang paling nampak di permukaan
Tak jarang diam nyaring dalam abjad-abjad yang bising
atau hanya aku saja yang abnormal