Lihat ke Halaman Asli

Kebersamaan dalam Keterbatasan

Diperbarui: 8 Januari 2016   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu tujuan, harapan dan kebersamaan satu dengan yang lain, itulah yang ditunjukan dalam gambar yang diambil saat pedirian bambu penyangga di Rutan Garut, kerjasama atau gotong-royong beberapa orang penghuni dan petugas dalam menyelesaikan pekerjaan tanpa ada perbedaan dan batasan, Saling bahu-membahu dengan harapan dan keyakinan yang sama agar bambu dapat berdiri tegak menjulang ke angkasa.

Perbedaan pakaian/seragam yang digunakan tidak menjadi hal yang menghalangi untuk saling membantu, berbagi, dan bercengkrama satu sama lain. Beberapa orang bertugas menahan beban secara bersamaan, merasakan tanggung jawab yang sama untuk memikul beban, sedangkan sebagian yang lain bertugas menahan dan mengarahkan unjung bambu agar bisa masuk sesuai dengan lubang yang ditempatkan dan berdiri dengan tegak. 

Masing-masing memiliki tugas yang berbeda namun memiliki tanggung jawab yang sama untuk menancapkan batang bambu agar berdiri tegak, yang nantinya akan di pergunakan sesuai dengan kebutuhanya. 

Di Rumah Tahanan (RUTAN) Melakukan kegiatan dilapangan terbuka merupakan hal yang sangat bermakna bagi para warga binaan, karena hanya sebagian dari program pembinaan yang mengharuskan warga binaan untuk keluar dari lingkungan blok hunian, sehingga disaat ada kesempapat berkegiatan di luar blok hunian mereka sangat bersemangat dan antusias, karna tidak melulu berdiam diri terkurung didalam kamar-kamar blok hunian. Namun aktifitas diluar kamar juga dapat dijadikan  program untuk melatih nilai-nilai kebersamaan, kerjasama antar para penghunini dan salah satu cara pendekatan petugas kepada warga binaan.

Suatu kegiatan gotong–royong yang menjadi salah satu budaya indonesia masih tercermin dalam sebuah penjara, tempat yang dipandang sebelah mata, tempat dimana mereka mempertanggung  jawaban kesalahan mereka terhadap hukum. Dengan segala keterbatasan mereka masih dapat mencerminkan sikap sosial sebagai manusia. 

Kegiatan yang nampak sederhana ini dapat mencerminkan bagaimana para penghuni dapat bereprilaku dimasyarakat. Tidak setiap orang memiliki tugas yang sama, petani, pengusaha dan ulama memilik tugasnya masing-masing, namun memiliki tanggung jawab yang sama untuk memajukan bangsa Indonesia. Contoh lain adalah dalam suatu organisasi ada pembagian tugas untuk ketua, sekertaris dan bendahara, namun memiliki tujuan yang sama untuk meraih tujuan organisasi tersebut. Memikul beban bambu secara bersama, dapat menumbuhkan nilai kebersamaan dan salah satu pencerminan dari pancasilan sila ke3,  Dimana persatuan dan kesatuan menjadi tonggak kuatnya bangsa indonesia. 

Menyatukan tujuan baik misi dan visi, kebersamaan, dan rasa saling percaya satu dengan yang lain. Kegiatan kerjasama dan gotong-royong merupakan kegiatan yang sering dilakukan untuk mendidik dan melatih penerapan nilai sosial kepada warga binaan. Meningkatkan kecakapan individu dan kecakapan kelompok untuk dapat bekerjasama, saling mendukung dan menyelaraskan tujuan.  Hal ini tentunya sangat berbeda dengan penjara tempo dulu, yang hanya menekankan terhadap pembalasan atau penjeraan saja tanpa didasari pendidikan dan pemulihan terhadap prilaku salah yang pernah dilakukan.

Perlakuan dan Kegiatan yang diberikan terhadap penghuni penjara sangat erat kaitannya dengan tujuan pemberian sangsi terhadap pelanggar hukum. 

Tujuan pemenjaraan tempo dulu dengan saat ini memiliki perbedaan yang mendasar. Pemenjaraan yang dahulu bersipat penjeraan semata, agar pelaku tindak pidana merasakan kesengsaraan, rasa takut dan kesakitan, sebagai balasan perbuatan jahat yang pernah dilakukan dimasyarakat. Orang-orang yang dianggap sampah masyarakat diharus merasa kapok masuk kepenjara. Tujuan menbentuk tindakan dan cara perlakuan, sehingga tindakan penyiksaan fisik dan psikis adalah hal yang lumrah dilakukan sebagai efek jera dan sockterapi buat pelaku kejahatan.

Sedangkan pemenjaraan saat ini bertujuan untuk pemasyarakatan. Individu yang berbuat kesalahan dimasyarakat adalah individu yang tidak dapat mematuhi nilai-nilai luhur dimasyarakat, melanggar norma agama, norma adat dan norma penguasa. Hukum positif di Indonesia dibentuk untuk melindungi norma-norma tersebut dan juga melindungi masyarakat. Pelanggaran terhadap nilai-nilai tersebut mengakibatkan seseorang bisa terkena sanksi sosial dan juga sanksi hukum. Agar individu tersebut bisa menghargai dan melaksanakan nilai-nilai luhur tersebut sehingga bisa kembali melaksanakan kehidupan bermasyarakat yang baik. Seringkali juga individu bermasalah dianggap sebagai orang yang sakit secara sosial, tidak mampu berinteraksi dengan baik sesuai nilai dan norma masyarakat. Maka tujuan pemasyarakatan adalah untuk memulihkan dan mempersiapkan individu bermasalah agar mampu kembali bermasyarakat.

Di balik pemberitaan tentang kebobrokan divisi pemasyarakatan yang di timbulkan oleh oknum- oknum pegawai, tidak mengurangi nilai- nilai dan kegiatan positif seperti halnya foto kegiatan di atas yang dapat kita ambil ilmu dan manfaatnya, karna tak semua buah di pohon akan matang dan berbentuk sempurna, kadang ada pula yang busuk dan termakan ulat, seperti  itu juga manusia, tidak semuanya baik kadang ada pula yang khilaf. Di balik sisi gelapnya dunia penjara masih banyak cahaya terang tentang harapan, kebersamaan, canda tawa, dan kesedihan, suatu nilai yang sederhana akan menjadi hal yang luar biasa bila kita bersama-sama untuk menggapainya, suatu gambaran kebersaaman di dalam penjara semoga dapat merefleksi kita untuk bisa saling membantu dan bekerja sama dalam kebaikan. Jadilah generasi muda yang cerdas, bertoleransi dan bersatu membangun bangsa indonesia yang lebih baik kedepan, karna masa depan indonesia ada di pundak kita, Jika mereka bisa kenapa kita tidak??  JAYALAH INDONESIAKU... MERDEKA....

 

OLEH: 

ERWIN MAULANA FASHYA

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline