Lihat ke Halaman Asli

Habib Rizieq "Permalukan" Jokowi di Depan Jutaan Umat

Diperbarui: 7 Desember 2016   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Momen 212 menjadi saksi bagaimana seorang Habib Rizieq menunjukkan keberaniannya dan memberitahu kepada seluruh umat muslim tentang Islam dan kecintaan terhadap Indonesia.Ceramah Habib saat jadi Khatib menegaskan kalau ayat-ayat Allah jelas berada jauh di atas ayat-ayat konstitusi, bagi yang memeluk agama Islam. Sebab ayat suci adalah firman Illahi tidak boleh diganti, dan diatas dari segalanya.

Dihadapan Presiden Jokowi, Habib Rizieq juga menyampaikan kalau menindak tegas penistaaan agama bukan melemahkan hukum, merusak NKRI, melawan Pancasila, mengancam UUD dan Kebhinnekaan. Menurut Habib Rizieq Indonesia damai tanpa penista agama,

Indoensia damai tanpa liberalisme, Indonesia damai tanpa aliran sesat, Indonesia damai tanpa kemungkaran dan kemaksiatan, Indonesia damai tanpa LGBT.

Ucapan Habib ini seperti menyindir Jokowi yang belum pernah mengatakan seseorang yang menistakan agama dapat mengancam NKRI, kebhinnekaan dan pancasila. Jokowi sendiri mungkin juga tidak akan membayangkan dirinya bakal menjadi sasaran kritik Habib Rizieq, karena selama ini Jokowi seperti tidak mau bertemu dengan Habib Rizieq.

Habib Rizieq sendiri mengaku juga tak tahu pada awalnya bakal jadi Khatib. Rencana awal Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin akan menjadi khatib. Kalau tak hadir, akan digantikan Wakil Ketua Umum MUI, KH Yunahar Ilyas. Karena keduanya tidak hadir, maka para ulama meminta Habib untuk jadi Khatib.

Entah bagaimana ekspresi Jokowi saat mendengarkan khutbah Habib Rizieq yang begitu tegas dan berani. Kalau pintu hatinya terbuka, tentu akan malu dengan apa yang diucapkan Habib. Selama hampir  17 menit, Jokowi tidak dapat dilindungi oleh protokoler. Tidak ada yang bisa menghentikan Habib berbicara.

Khutbah Habib Rizieq juga seperti tamparan untuk Megawati. Didepan jutaan umat Islam dan disiarkan secara langsung, Habib menyebut ayat-ayat Al Quran diatas ayat konstitusi. Ucapan Habib seperti membalas pidato Megawati pada tanggal 31 Oktober yang lalu di DPP PDI P. Jelas sekali Habib mengatakan kalau bukan umat Islam yang mengancam NKRI, tapi penista agama.

Jokowi dan Megawati juga seperti diajarkan oleh Habib tentang bagaimana memahami Islam. Islam itu agama yang sangat menghormati perbedaan, dan saling menghormati antar sesama. Tapi jangan sekali-sekali menistakan ayat suci umat Islam. Disebutkan oleh Habib Rizieq, jutaan umat yang datang membela Al Quran, justru karena cinta terhadap NKRI. Bukan mengancam NKRI, Kebhinnekaan, pancasila.

Dari keterangan Habib Rizieq saat evaluasi aksi super damai 212 menyebutkan kalau awalnya Jokowi tidak mau hadir. Sampai Jumat pagi masih belum mau hadir, dan keluar dari Istana. Sekembali ke Istana pada pukul 10.00 WIB, Jokowi mengadakan rapat dengan kabinet. Dari sekian banyak masukan, akhirnya Jokowi memilih saran dari JK untuk hadir. Mungkin Jokowi tidak mengetahui kalau yang bakal jadi Khatib itu Habib Rizieq.

Sambutan Jokowi diakhir acara pun ditanggapi dengan sorakan "Tangkap Ahok". Saat Jokowi berjalan kearah Istana, Habib juga menanyakan kesiapan umat Islam untuk turun lagi jika Ahok dibebaskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline