Lihat ke Halaman Asli

Fasda Akhsanul Latief

Full Time Learner

Pembelajaran Fisika yang Bermakna Melalui Project Based Learning (PjBL) Berbasis Mindmapping di SMA N 1 Imogiri

Diperbarui: 27 April 2023   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran Berbasis Proyek metode mindmapping materi iptek nuklir, bahaya dan manfaat radioaktif

Apa yang kalian katakan jika mendengar pelajaran fisika? Kebanyakan orang pasti akan menggapkan fisika merupakan salah satu pelajaran yang menakutkan karena sulit untuk dipahami. Pelajarannya saja sudah sulit, jika tidak ada inovasi pembelajaran yang kreatif tentu akan menambah kejenuhan pada akhirnya pembelajaran kurang bermakna. Pembelajaran berbasis proyek/Project Based Learning (PjBL) merupakan salah satu solusi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk pembelajaran fisika agar bermakna. Kombinasi menggunakan metode mindmapping membuat aspek penguasaan konsep, pemecahan masalah serta kreativitas peserta didik semakin meningkat.

Pembelajaran ini dilakukan di kelas XII MIPA 1 SMA N 1 Imogiri pada pelajaran fisika terkait materi iptek nuklir, bahaya dan manfaat radioaktif di berbagai bidang kehidupan, yaitu bidang kedokteran, energi, hidrologi, arkeologi, industri dan pertanian. Sebelum memulai pembuatan proyek, guru menjelaskan terkait konsep radioaktivitas dan prosedur pengerjaan proyek tersebut. Setelah peserta didik mampu memahami materi konsep dan arahan dari guru, maka mulai untuk duduk berkelompok dengan bebas memilih tempat pengerjaan sebagai implementasi diferensiasi lingkungan belajar yang kondusif. Saat pengerjaan proyek, peserta didik dibebaskan untuk bereksplorasi dari sumber manapun. Namun, guru tetap memberikan sumber belajar yang wajib digunakan dalam pembelajaran. Guru mendorong peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran. Selain itu, guru berperan sebagai fasilitator jika ada peserta didik yang mengalami kesulitan selama menyelesaikan proyek tersebut.

Pembuatan proyek mindmap ini menggunakan media kertas flano dan alat tulis seperti spidol warna, agar lebih menarik dan kreatif. Peserta didik dengan gaya belajar kinestetik akan sangat efektif dalam model pembelajaran ini. Adanya ruang kolaborasi yang diciptakan antara guru, peserta didik hingga guru pamong akan menambah kesan pembelajaran fisika yang bermakna di dalam kelas. Setelah masing-masing kelompok berhasil menyelesaikan mindmap tersebut, mereka diminta untuk melakukan presentasi hasil proyeknya sesuai bidang yang dikerjakan. Pembelajaran ini ditutup dengan diskusi dan pemberian umpan balik oleh guru sebagai refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Dampak penerapan pembelajaran berbasis proyek dengan metode mindmapping ini menunjukkan progres yang positif. Peserta didik antusias untuk berkreasi dan penuh semangat dalam membuat mindmap tersebut karena sesuai dengan mayoritas gaya belajar mereka. Sehingga implementasi model pembelajaran berbasis proyek ini akan bermanfaat dan memberikan pembelajaran fisika yang bermakna bagi peserta didik SMA N 1 Imogiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline