Lihat ke Halaman Asli

Fasa Fathir

UIN BRAWIJAYA

Bayang-Bayang Harapan

Diperbarui: 30 September 2024   00:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut desa, sunyi dan kelam,  
Rumah-rumah reyot, jiwa-jiwa kelam.  
Bumi kering menanti hujan,  
Sementara janji menguap dalam angan.

Pejabat berbisik dalam selimut harta,  
Kekayaan terhampar, rakyat terpinggirkan.  
Dalam pidato, manis penuh janji,  
Di balik senyum, kerakusan bersemi.

Anak-anak bermain di antara debu,  
Mimpi-mimpi hancur, harapan yang redup.  
Ibu menanti, air tak kunjung datang,  
Sementara mereka menari di atas tumpukan uang.

Tapi di hati, ada bara membara,  
Suara rakyat, takkan pernah sirna.  
Dengan tangan bersatu, kita berdiri,  
Melawan kebohongan, menuju hari.

Di tengah kegelapan, kita menyalakan lilin,  
Satu nyala harapan, takkan pernah padam.  
Walau berat jalan, takkan mundur kita,  
Kemiskinan akan sirna, kerakusan kan runtuh jua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline