Lihat ke Halaman Asli

Rekayasa Perangkat Lunak

Diperbarui: 3 Januari 2025   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Faruz Ramsanjami Abdi

Pendahuluan

           Perangkat lunak memainkan peran penting dalam kehidupan modern, memengaruhi berbagai    aspek seperti komunikasi, pendidikan, bisnis, dan hiburan. Dengan semakin kompleksnya kebutuhan  perangkat lunak, rekayasa perangkat lunak (RPL) muncul sebagai disiplin ilmu yang mengintegrasikan prinsip-prinsip teknik dalam pengembangan perangkat lunak. IEEE mendefinisikan RPL sebagai "penerapan pendekatan sistematis, disiplin, dan terukur untuk pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan perangkat lunak." Dalam esai ini, kita akan membahas konsep dasar, metodologi, tantangan, dan tren dalam rekayasa perangkat lunak secara mendalam.[1]

Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak mencakup berbagai aktivitas untuk menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi. Beberapa konsep dasar dalam RPL meliputi:

Tahapan Utama dalam Pengembangan Perangkat Lunak

          Proses pengembangan perangkat lunak terdiri dari serangkaian tahapan terstruktur yang bertujuan untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Setiap tahap memiliki peran penting dalam memastikan perangkat lunak dapat memenuhi harapan secara fungsional maupun non-fungsional. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Spesifikasi Kebutuhan

          Tahap spesifikasi kebutuhan adalah langkah awal dan sangat penting dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Pada tahap ini, kebutuhan pengguna dan sistem diidentifikasi secara rinci. Informasi ini kemudian dituangkan dalam dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang menjadi panduan bagi seluruh proses pengembangan.

Jenis kebutuhan perangkat lunak:

  • Kebutuhan Fungsional: Kebutuhan ini menggambarkan fitur atau layanan spesifik yang harus disediakan oleh perangkat lunak, seperti autentikasi pengguna, pengolahan data, atau integrasi dengan sistem lain.
  • Kebutuhan Non-Fungsional: Meliputi aspek seperti performa, keamanan, kompatibilitas, keandalan, dan efisiensi perangkat lunak. Contohnya adalah waktu respon aplikasi, tingkat ketahanan terhadap serangan siber, dan kemampuan perangkat lunak berjalan di berbagai sistem operasi.

Kegiatan utama:

  • Melakukan wawancara dan survei dengan pemangku kepentingan untuk memahami kebutuhan mereka.
  • Menyusun dokumen spesifikasi yang mencakup deskripsi rinci setiap kebutuhan.
  • Memastikan bahwa kebutuhan yang tercatat jelas, lengkap, dan tidak ambigu.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline