Lihat ke Halaman Asli

faruq amrulloh

Belajar dari sejarah

Masjid Hizbullah Singosari sebagai Bukti Peninggalan Sejarah

Diperbarui: 19 Januari 2021   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

amrullohfaruq@gmail.com

ABSTRAK :

Setelah Surabaya ditaklukan Sekutu dan diserahkan kepada Belanda. pasukan Belanda memperluas kekuasaan dari Surabaya ke barat dan menuju selatan. Pasukan Belanda menuju selatan Surabaya ke arah Malang. Belanda berusaha menguasai wilayah Malang yang strategis dan subur. 

Upaya Belanda untuk menguasai Malang di hadang oleh pejuang Indonesia salah satunya laskar Hizbullah Malang. Perjuangan laskar Hizbullah berakhir dengan banyak pejuang yang gugur dan layak disebut pahlawan, namun terdapat juga beberapa pejuang yang bertahan memperjuangkan kemedekaan Indonesia hingga Indonesia merdeka sepenuhnya.

After Surabaya was conquered by the Allies and handed over to the Dutch. Dutch troops extended power from Surabaya to the west and towards the south. Dutch troops headed south of Surabaya towards Malang. 

The Dutch tried to control the strategic and fertile Malang area. The Dutch attempt to control Malang was blocked by Indonesian fighters, one of them was the Malang Hezbollah army. The struggle of the Hizbullah army ended with many fighters who died and deserved to be called heroes, but there were also some fighters who survived fighting for Indonesian independence until Indonesia became fully independent.

Kata kunci: independent, laskar Hizbullah , Malang

Lokasi Masjid Hizbullah Berada di belakang pusat Study ken dedes Singosari (Bank Jatim Singosari) | dokpri

Pada saat perang kemerdekaan Surabaya pertempuran terakhir terjadi di Gunungsari, pada 4 Desember 1945. Setelah itu perlawanan secara sporadis masih dilakukan setelah itu. Tindakan Sekutu untuk menyerang pasukan Indonesia di Surabaya. Penyerangan Sekutu dianggap Mansergh sebagai hukuman yang pantas atas pelanggaran terhadap pelanggaran gencatan senjata. 

Tindakan yang dilakukan oleh Inggris mengatasnamakan Sekutu pada tanggal 10 November, justru mencerminkan tindakan pelanggaran terhadap peradaban dan kemanusiaan secara nyata. Kematian Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby seakan hanya dijadikan alasan untuk menghancurkan kekuatan militer Indonesia di Surabaya. Selain itu, pertempuran Surabaya dimanfaatkan untuk memenuhi perjanjian bilateral Inggris dengan Belanda untuk mengembalikan situasi seperti sebelum invasi Jepang (Kayyis. 2015:198).

Kesepakatan telah dilakukan pihak Belanda dan Inggris seminggu setelah Jepang kembali menyerahkan kekuasaan atas Indonesia kepada Sekutu. Penyerahan dilakukan Jepang setalah kalah dengan Sekutu pada Perang pasifik. Perjanjian Inggris dan Belanda tertuang Civil Affairs Agreement (CAA) pada 24 Oktober 1945 di Cherques. Berisi bahwa Inggris akan membantu agar NICA dapat kembali menguasai Indonesia. AFNEI atau Inggris mengakui kedaulatan Belanda terhadap Indonesia sebagai Hindia Belanda dan membantu persiapan administratif pemerintahan sipil di Hindia Belanda (Nasution,1978:6) .

Pertempuran Surabaya berakhir dengan kekalahan pihak Indonesia. Akan tetapi, perang tersebut membuktikan bahwa rakyat Indonesia rela berkorban demi mempertahankan kemerdekaan. Meskipun perjuangan dengan perbedaan kualitas pasukan harus dibayar dengan nyawa. Peristiwa besar yang terjadi di Surabaya membuktikan rakyat Indonesia tidak menginginkan datangnya pasukan Sekutu.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline