Salah ketik atau typographical error yang biasa disingkat dengan typo, umumnya sering terjadi ketika kita mengetik pesan singkat atau ketika ingin mencari informasi melalui search engine, seperti Google.
Ketika salah ketik di Google umumnya kita akan diarahkan menuju situs yang tidak sesuai dengan yang dituju. Situs-situs tersebut berisikan iklan atau hal-hal lain yang tidak berisikan informasi yang dicari.
Baca juga di sini: Kerokan Semakin Merah, Semakin Parah? Ini Faktanya!
Salah ketik ketika mencari sesuatu di Google, ternyata dapat memberikan keuntungan lebih bagi Google. Setidaknya Google dapat meraup keuntungan sebesar 7 triliun per tahun dari kesalahan pengetikan ini.
Berdasarkan studi dari Harvard University, Google meraup keuntungan sebesar US$ 497 juta (Rp7 triliun) per tahun akibat salah ketik dari para pencari informasi. Hal ini terjadi, ketika para pencari informasi melakukan kesalahan pengetikan atau typo, mereka akan dialihkan ke situs-situs yang sengaja dibuat oleh beberapa pengiklan untuk menampung kesalahan tersebut.
Artikel lainnya: Stop! 4 Hal Sepele ini Dapat Merusak Cat Mobil
Situs tersebut dikenal sebagai typosquatting. Typosquatting adalah salah satu bentuk pembajakan URL dengan memanfaatkan kesalahan ketik untuk berbagai tujuan seperti iklan hingga kejahatan penipuan. Para pelaku typosquatting ini ternyata membayar biaya iklan yang cukup besar kepada Google.
^Faruq Aditya Kusuma Wardana, S.I.Kom
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI