Lihat ke Halaman Asli

Beberapa Pertanyaan Sebelum Berangkat Haji yang Wajib Anda Tanyakan Kepada KBIH

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sadar, setelah membaca tulisan bapak Johan berjudul  Pak menteri Agama, tolong jawab 5 pertanyaan ini. [caption id="attachment_174396" align="aligncenter" width="300" caption="Jammah Haji Indonesia (ilustrasi/kampungtki.com)"][/caption] Dalam tulisan kali ini saya ingin menyampaikan beberapa pertanyaan yang wajib ditanyakan oleh Jammah Haji sewaktu melaksanakan pelatihan serta bimbingan Haji di Indonesia kepada pengurus utama yang dapat memberikan garansi atas jawabannya. Saya pribadi tidak menginginkan para Jamaah Haji yang notabene masih Saudara sesama Muslim,mengalami suatu kesulitan nantinya. Pertanyaannya sebagai berikut : 1. Apakah KBIH sebagai tempat bimbingan haji telah memiliki atau memenuhi persyaratan dari MUI atau DEPAG.Jika "Iya", kenapa system serta arahan sewaktu dilapangan berbeda-beda? tidak adakah kurikulum yang jelas, karena Ibadah yang satu ini layaknya berangkat sekolah guna mendapat sertifikat lulus dengan status "MABRUR" bukannya "MABUR" lalu ditinggal kabur. Untuk Pembuktian, silahkan ditanyakan kepada semua Jammah yang pernah melaksakan ibadah sebelumnya. 2.Meminta kejelasan status dari para Pembimbing (muttawif), jika dibimbing oleh orang yang tidak terverifikasi kejelasannya bisa jadi ibadah anda terjadi kesalahan didalamnya.melihat dari seringnya pembimbing yang berganti ganti pada setiap KBIH. 3.Meminta perincian jelas (detail) tentang biaya yang dikeluarkan (ditanggung) oleh jammah haji baik itu dari KBIH dan DEPAG, dengan cetakan (print) yang jelas. mengingat, jammah haji masih akan mengeluarkan biaya iuran sesampainya di lokasi ibadah baik Makkah atau Madinah.guna persiapan jammah agar lebih matang dan telah diperhitungkan serta menghindari PUNGLI. 4.kelayakan serta lokasi tinggal selama di Madinah dan Makkah. sewaktu di Madinah jammah insyaAllah akan mendapat lokasi dekat dengan Masjidil Haram pada ring 1(melihat kondisi sebelumnya) dan layak huni sekelas hotel bintang 2 menurut saya, akan tetapi sewaktu di Mekkah lokasi cukup lumayan jauh (beragam) dan kondisinya banyak yang tidak layak,sempit karena satu kamar dihuni oleh lebih dari 6 orang.MCK kebanyakan model untuk umum (rame-rame).hunian tidak berkelas. 5.Kejelasan Transportasi bagi jammaah. Jika lokasi tinggal jammaah jauh dari Masjidil haram maka jammah berhak mendapatkan pelayananan tranpsortasi secara gratis, akan tetapi buktinya bertolak belakang dengan sedikitnya armada bus (tranpsort) yang disediakan.jammaah jadi tercecer, tidak berangkat bersamaan dan keluar biaya pribadi guna menuju lokasi ibadah. 6.Mengapa di Madinah mendapat Catering (jatah Makan) di Makkah tidak. Biaya yang dikeluarkan sudah cukup besar kenapa jammah yang ingin beribadah khususnya di Makkah ( karena haji yang sebenarnya lokasinya di Makkah) masih harus disibukkan dengan memasak. 7.Kelayakan makanan yang dihidangkan kepada Jammaah apakah telah memenuhi standard kesehatan. sebagai bukti, bisa anda tanyakan kepada jammaah Haji sebelumnya tentang bagaimana menu serta rasa yang disajikan.dengan menu yang sehat jammaah akan tetap kuat melaksanakan ibadahnya hingga tuntas.Serta belum adanya (tersedia) dokter khusus yang menjaga serta memeriksa kelayakan makanan tersebut. 8. Dokter jaga serta obat obatan yang tersedia. Sebelum berangkat, Jammaah diwajibkan membawa obat obatan sendiri dari rumah (pribadi) ini tentunya memberatkan jammaah baik dari segi biaya serta kebutuhan.kemungkinan jamaah bisa jadi lupa tidak membawanya.sering kali pula kejadian jammaah sakit pihak kesehatan lokasi haji tidak sanggup mengobati/memenuhi kebutuhan jammaah. Sebagai bukti, bisa anda tanyakan kepada jammaah haji sebelumnya. 9.Jaminan keamaanan sewaktu di lokasi Haji. Sewaktu anda berada dilokasi Haji anda tidak akan menemui pihak keamanan dari indonesia yang siap menjaga tempat tinggal anda ketika anda pergi meninggalkannya untuk beribadah. lokasi hanya dijaga oleh pihak hotel tanpa adanya jaminan yang jelas. 10.Jaminan atau Asuransi jika terjadi kehilangan/kecurian. Bisa jadi barang bawaan atau belian (harta/dana) kita hilang atau dicuri dan hal ini tidak satupun pihak yang ingin bertanggung jawab.konsentrasi ibadah anda akan terganggu oleh ketidak jelasan ini.bagaimana anda akan beribadah jika tidak memiliki dana sedikitpun. Saya rasa cuman itu saja yang bisa saya tanyakan, pertanyaan ini bukanlah sebuah tindakan provokasi kepada pihak Depag atau KBIH.dengan kejelasan akan hal tersebut diatas maka tidak akan ada gunjingan miring kepada anda anda semua. Semoga ibadah Haji anda tahun ini dan akan datang diterima Allah SWT, serta MABRUR andanya. Baca juga yang satu ini Salah Kaprah dalam Beribadah Haji Salam Damai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline