Lihat ke Halaman Asli

Mutiaraku yang Hilang

Diperbarui: 5 April 2019   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tampangmu sungguh indah kupandang, senyummu membawa kesejukan yang akan selalu ku kenang, tawamu menjadikan tangis tak karuan menghilang.
Tapi semua itu sudah menghilang ditelan ombak tak karuan.
hanya tersisa cinta yang terus saja melekat dalam jiwa yang tak lagi tentram.
ingin rasanya ku memilikimu, tapi aku sadar itu hanyalah lamunan bodoh dari otakku.
tapi jujur, mencintaimu adalah hal terindah bagiku, ingin rasanya ku tetap pada cintaku ini.
menetap walau sakit terus mengguyur jiwa ini, menetap walau sudah pasti tak akan dapat ku miliki.

Aku akan tetap, tetapi bukan menjadi penduduk hatimu, melainkan menjadi penikmat tetapmu, mutiaraku yang hilang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline