Dalam dunia musik, terkadang lirik sebuah lagu mampu menyampaikan makna yang mendalam dan tersembunyi di balik melodi yang terdengar.
Salah satu contohnya adalah lagu "Takut" oleh IDGITAF, yang menggambarkan perjalanan seseorang dalam menghadapi ketakutan dan perjuangan menuju kedewasaan.
Lirik lagu ini membuka dengan penuh kebingungan di kepala yang dipenuhi ambisi dan antusias yang sulit dikendalikan.
Protagonis bernyanyi tentang banyaknya mimpi-mimpi yang ingin dikejar, namun harus diawali dari mana. Lika-liku perjalanan hidup membuatnya terjebak sendirian, tapi ia tumbuh dari kebaikan dan bangkit dari kesalahan.
Dalam usahanya untuk menyembunyikan kenyataan bahwa kedewasaan datang dengan ketakutan, ia menyuarakan rasa takutnya.
Takut akan tambahan usia yang membawa beban tanggung jawab lebih besar, takut akan kekecewaan terhadap diri sendiri, dan takut bahwa kenyataan tidak akan seindah yang dibayangkan.
Pertengahan 25 adalah tahap hidup yang penuh pertanyaan. Protagonis bertanya pada dirinya sendiri, "Selanjutnya bagaimana?" dan menyadari bahwa banyak mimpi terkubur, mengorbankan waktu tidur. Meski begitu, ia tidak tahu apa lagi yang harus dikejar.
Takut akan bertambahnya usia dan kekecewaan terus menghantui. Meski sering merasa tercekat, ia tetap bernapas. Meski tak merasa sepenuhnya bebas, ia menemukan kekuatan untuk tetap hidup. Ada rasa tanggung jawab dan beban hidup, tetapi ia bertahan.
Namun, di tengah lirik yang dipenuhi ketakutan, muncul keinginan untuk maaf. Maaf karena tidak selalu bisa memenuhi ekspektasi, maaf karena terkadang seperti tidak tahu arah.
Protagonis menyadari bahwa ia telah dewasa, telah kecewa, dan bahwa kenyataan tidak selalu seindah atau sekuat yang dibayangkan.
Meski demikian, kehidupan terus berlanjut. Lagu ini menutup dengan pesan bahwa meski sering tercekat, kita tetap bernafas. Meski tidak selalu merasa bebas, langkah kita akan terasa lebih ringan.