Air merupakan senyawa penting yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di bumi. Akan tetapi, saat ini ketersediaan air bersih semakin berkurang sementara beberapa masyarakat masih tidak peduli dengan tingkat kualitas air. Padahal, kualitas air penting untuk diperhatikan mengingat air menjadi salah satu sumber energi utama manusia yang dikonsumsi setiap hari.
Berdasarkan kondisi tersebut, empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang tergabung dalam satu tim PKM mengembangkan tumbler yang dapat digunakan untuk menguji kualitas air dengan sensor pH meter dan TDS meter yang diberi nama Eco Tumbler. Selain itu, terdapat sistem rechargeable battery berbasis panel surya dan piezoelectric sehingga tumbler dapat dibawa kemana saja tanpa takut kehabisan baterai.
Ide awal dari pengembangan Eco Tumbler ini yaitu identifikasi permasalahan yang mungkin ditemukan ketika berada di alam bebas seperti hutan atau gunung. Terkadang, pada saat di alam bebas sering dijumpai sumber mata air di mana mata air tersebut biasanya akan dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang berkunjung ke tempat tersebut.
Akan tetapi, umumnya air pada sumber tersebut belum diketahui kualitasnya kaitannya dengan kelayakan konsumsi. Mengacu pada Permenkes nomor 32 tahun 2017 mengenai parameter fisik air bersih ditentukan oleh kekeruhan, warna, suhu, rasa, bau, zat padat terlarut (TDS) serta berdasarkan SNI 01-3553 2006 terdapat salah satu syarat air layak konsumsi yakni kandungan pH dalam air.
Oleh karena itu, adanya Eco Tumbler ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui kualitas air melalui kandungan zat padat terlarut (TDS) dan pH dalam air sangat sulit diukur oleh indra manusia.
Cara penggunaan Eco Tumbler sangat sederhana. Pengujian kualitas air dapat dilakukan dengan menekan tombol ON serta membuka tutup sensor pH dan TDS yang berada di bagian bawah tumbler.
Selanjutnya, pengujian dilakukan dengan mencelupkan sensor ke dalam air hingga terbaca kualitasnya melalui layar LCD. Pada saat daya baterai tumbler habis, proses pengisian daya dapat dilakukan dengan tiga opsi yaitu melalui USB Port menggunakan Power Bank, menekan sensor piezoelektrik, maupun panel surya dengan cara meletakkan tumbler di bawah sinar matahari secara langsung.
Dengan adanya produk karsa cipta ini diharapkan dapat membantu manusia dalam menentukan kualitas air yang layak dikonsumsi ketika berada dalam keadaan yang terdesak, seperti saat mendaki gunung atau kegiatan lainnya. Terlebih lagi, tumbler ini sangat praktis karena dapat dibawa kemana-mana tanpa tersambung jaringan listrik karena menggunakan sumber energi terbarukan dari matahari dengan menggunakan sel surya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H