Program pemerintah yang mengharuskan program wajib belajar selama 12 tahun dari SD hingga SMA/SMK, program ini merupakan upaya dari pemerintah untuk memajukan generaasi bangsa agar tidak tertinggal dari negara lain. Salah satu aspeknya di bidang pendidikan, yang mana indonesia menempati peringkat 67 dari 203 negara yang ada di dunia.
Namun, setelah lulus dari bangku sekolah atau lulus SMA/SMK banyak sekali anak -- anak yang bingung dalam pemilihan jurusan mereka. Ada 87 persen anak di indonesia yang salah jurusan, banyak faktor yang dapat membuat mereka salah jurasan.
Dalam artikel kali ini saya akan membahas apa saja faktor yang membuat anak -- anak salah jurusan.
- Kurangnya Informasi Kasrier
Banyak siswa SMA/SMK yang kurang mendapatkan informasi yang mendalam mengenai baebagai pilihan jurusan yang tersedia di perguruan tinggi. Kurangnya informasi tentang persyaratan masuk, peluang karir, dan jalur pekerjaan yang terkait dengan jurusan tertentu dapat menyebabkan siswa membuat keputusan yang tidak tepat. Tak jarang mereka yang sudah menginjak kelas 12 SMA/SMK masih tidak tau untuk memilih jurusan dan kampus mana yang mereka inginkan.
- Pengaruh Orang Lain
Tekanan dari orang tua, teman, atau orang lainnya dapat mempengaruhi keputusan siswa dalam memilih jurusan perkuliahan. Terkadang, siswa terpaksa memilih jurusan tertentu hanya karena tekanan dari orang lain, tanpa mempertimbangkan minat dan bakat pribadi mereka.
Pada akhirnya mereka tidak memikirkan jurusan yang sesuai dengan dirinya, mereka berfokus pada universitas atau kampus yang mereka inginkan saja tampa melihat jurusan, prospek kerja, dan peluang karier.
- Kurangnya Self-Awarness
Banyak siswa SMA/SMK yang belum sepenuhnya menyadari minat, bakat, dan kecenderungan mereka sendiri. Kurangnya pemahaman tentang diri sendiri dapat menyebabkan kesulitan dalam memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.
- Tidak Mempertimbangkan Prospek Karier
Beberapa siswa mungkin tidak mempertimbangkan prospek karir yang terkait dengan jurusan yang mereka pilih. Mereka mungkin tidak menyadari peluang kerja di bidang tersebut, atau mungkin kurang memahami perkembangan industri yang terkait dengan jurusan tersebut. Contohnya ada anak yang menginginkan untuk menjadi psikeater namun jurusan yang diambil yakni psikologi pendidikan yang dimana jurusan tersebut mengarah ke guru BK.
- Keterbatasan Sumber Daya
Faktor ekonomi dapat mempengaruhi siswa dalam memilih jurusan perkuliahan. Beberapa siswa mungkin terbatas dalam memilih jurusan yang sesuai dengan minat mereka karena keterbatasan perekonomian. Tak jarang mereka mengambil beasiswa yang dimana jurusannya tidak sesuai dengan minat mereka, alasannya mereka tidak memiliki biaya untuk kuliah dan dengan mengambil beasiswa mereka dapat berkuliah dengan gratis.
Dari beberapa faktor yang sudah di bahas dapat disimpulkan bahwa, peran guru BK sangatlah penting dalam pemilihan jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa. Karena hal tersebut lah yang akan membawa kesuksesan siswa dimasa depan dan membawa siswa nyaman dengan karier yang dipilih olehnya.
Salah satu caranya dengan melakukan tes minat bakat untuk mengetahui apa jurusan yang sesuai dengan siswa dan tidak akan terjadi kasus salah jurusan. Dari hasil tes minat bakat guru BK dapat mengolah dan melakukan layanan sesuai dengan kebutuhan siswa dengan melakukan pengarah jurusan, menjelaskan tentang hasil tes, dan memberikan informasi jurusan yang sesuai dengan hasil tes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H