Lihat ke Halaman Asli

Farraz Putri

Mahasiswa

Sosialisasi Terkait Pernikahan Dini Sebagai Salah Salah Satu Pemicu Terjadinya Stunting

Diperbarui: 15 September 2024   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pesisir Selatan, -Mahasiswa KKN Universitas Andalas melakukan sosialisasi di SMP Negeri 1 Koto XI Tarusan terkait pernikahan dini sebagai salah satu pemicu terjadinya stunting. Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan oleh pasangan atau salah satu pasangan yang masih dikategorikan sebagai anak-anak atau remaja yang berusia di bawah 19 tahun. Di Indonesia masih banyak ditemukan kasus pernikahan dini yang menjadi salah satu masalah sosial dan menjadi perhatian oleh pemerintah untuk menekan angka terjadinya pernikahan dini. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan praktek pernikahan dini, seperti faktor ekonomi, married by accident, tradisi dan adat istiadat setempat.

Pada usia pernikahan pertama ini yang menjadi faktor penting yang mempengaruhi kelahiran dan akan berdampak pada pertumbuhan serta perkembngan anak yang gagal yang dapat mengakibatkan terjadi stunting. Sosialisasi yang dilakukan di SMP Negeri 1 Koto XI Tarusan memberikan pemahaman kepada para siswa agar tidak melakukan pernikahan dini. Pernikahan dini bisa menyebabkan terjadinya stunting karena ibu yang hamil di usia muda atau yang berumur di bawah 20 tahun dapat melahirkan anak pertama dengan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan fisik.

Ibu yang melakukan pernikahan dini memiliki pola asuh yang kurang baik kepada anaknya, pola asuh yang kurang baik ini dapat berdampak pada status gizi pada anaknya. Pola asuh yang kurang baik ini disebabkan karena ibu yang melakukan pernikahan dini kurang memiliki pengetahuan terkait pola asuh yang baik. Setelah pemberian materi selesai, pemateri memberikan pertanyaan kepada audience dan memberikan reward kepada mereka yang mampu menjawab pertanyaan yang di berikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline