Lihat ke Halaman Asli

Menelisik Lebih Dalam tentang Basoeki Abdullah

Diperbarui: 20 Juni 2022   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Basuki Abdullah adalah salah satu seniman legendaris yang pernah dimiliki Indonesia. Lahir pada 27 Januari 1915 di Kampung Sriwedari, Solo. Sejak anak-anak, Basuki Abdullah menjadi anak angkat oleh pamannya, Dr. Sulaiman Mangunhusodo yang merupakan dokter pribadi Sri Sunan Pakubuwono X. Tumbuh besar di lingkungan Kasunanan Surakarta berdampak besar bagi dirinya dengan menunjukan bakat seni yang beliau miliki yakni melukis.

Setelah mengenyam bangku pendidikan sekolah, Basuki Abdullah melanjutkan pendidikan di Belanda. Di sana, ia mengembangkan bakatnya sebagai pelukis naturalis. Dalam karyanya, ia mampu membuat lukisannya mirip dengan model aslinya. Namun, dia mampu mengekspresikan imajinasi sejarah melalui lukisan sehingga tampak nyata. Salah satu contohnya adalah lukisan Pangeran Diponegoro.

Lanjut ke museum Basoeki Abdullah, museum yang diresmikan pada 25 September 2001 ini merupakan wasiat dari Basoeki Abdullah yang berpesan agar lukisan dan koleksi pribadinya yang berupa barang atau benda seni dan rumah bekas kediamannya diberikan sebagai hibah kepada Negara. Sehingga pada 1998 rumah yang beralamat di jalan Keuangan Raya no.19 Cilandak Barat Jakarta Selatan diserahkan kepada kepada pemerintah.

Rumah dua tingkat seluas kurang lebih 600 meter persegi dengan luas tanah 450 meter persegi sempat direnovasi agar dapat berfungsi sebagai museum. Tahun 2014 didirikan bangunan museum baru yang menyatu dengan bangunan lama untuk memudahkan akses bagi para pengunjung. Gedung baru yang diresmikan ada 29 November 2019 akan memajang karya - karya maestro seni lukis ini yang belum terpajang di museum lama.

Terdapat berbagai macam karya maupun benda benda pribadi dari beliau. Di lantai dasar rumah ada replika lukisan Ratu Yuliana dari Belanda. Masih dilantai dasar terdapat kamar tidur yang menjadi saksi bisu dari kekejaman perampokan yang menewaskan sang maestro lukis tersebut. Semua barang di kamar itu masih tetap diletakan pada posisi yang sama ketika beliau masih hidup. Ada juga koleksi topeng dan wayang yang menjadi koleksi pribadi beliau. Ada juga lukisan Mahatma Gandhi.

Dilantai kedua tersimpan sebuah koleksi maha karya Basoeki Abdullah yakni wajah wajah tokoh nasional dan dunia diantaranya Presiden Soekarno, Sultan Hassanal Bolkiah, Ibu Tien Soeharto dan Lee Kwan Yeuw. Kurang lebih ada 40 karya dari beliau dengan tema yang bermacam macam. Selain lukisan terdapat juga koleksi buku buku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline