Lihat ke Halaman Asli

Farouq Al Ghoribi

Santri yang hobi membaca dan seni

[Puisi] Pohon Gandrung

Diperbarui: 6 Desember 2022   05:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gandrung (pexels.com/Max Ilagan) 

Sang pujangga
Sangat gelisah hatinya
Hilang nafsu makannya
Hilang kantuknya

Tak bisa tidur dengan nyenyak
Karena sebuah pohon yang tumbuh dihatinya
Pohon itu tumbuh dengan suburnya
Rindang tiada terkira

Hingga menutupi mata hati sang pujangga
Dari sorot cahaya
Yang seharusnya menyinarinya
Pohon itu bernama Pohon Gandrung

Tulungagung, 17 Nopember 2022

Pohon Gandrung terlalu kokoh dan sakti

Kasihan sekali sang pujangga
Mata hatinya tertutupi dari cahaya
Ia tak bisa melihat dengan jelas
Karena  gelapnya tiada terkira

Ingin sekali sang pujangga menebang pohon itu
Namun bagaimana caranya?
Ia berusaha menebangnya
Namun tetap tak bisa

Pohon Gandrung terlalu kokoh dan sakti
Hingga gergaji pun tak dapat menyentuhnya
Sang pujangga mencoba menebas dengan kapak
Tetapi malah kapaknya yang mati

Berbagai cara dicoba
Tapi kasihan kosong tangannya
Sang pujangga sudah lelah
Ia hanya bisa pasrah

Tulungagung, 17 Nopember 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline