PEMBAHASAN
A. AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI
1. Pengertian Akhlak kepada diri sendiri
Akhlak adalah Karakter terdapat pada diri manusia karena didorong oleh perasaan hati dan dilasanakan dengan ucapan lisan atau perbuatan.[1]. Jadi akhlak kepada dirisendiri adalah sikap seseorang terhadap dirinya sendiri, baik jasmani maupun rohani, itulah yang ditunjukkan dengan "akhlak terhadap dirinya". Kita harus memperlakukan diri sendiri dengan adil dan tidak pernah memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang merugikan atau bahkan membahayakan hidup kita.
2. macam macam akhlak kepada diri kita sendiri
a. Akhlak kepada fisik
1. Selalu menjaga kebersihan agar tetap rapi.
2. Memperhatikan apa yang dimakan dan diminum dan menjaga kesehatan.
3. mengenakan pakaian yang baik dan menutup aurat..[2]
b. akhlak kepada nafsiyah (akal dan jiwa)
1. Akhlak kepada akal
a. Belajar ilmu pengetahuan
b. Mempunyai ilmu dibidang keahlian
c.Mempunyai ilmu yang bermanfat dan mengamalkan pada kehidupan sehari hari.
2. Akhlak kepada jiwa
a. Senantiasa bertaubat kepada allah jika bebuat salah
b. Bermuraqobah adalah Kesadaran seorang muslim bahwa Allah SWT senantiasa mengawasinya
c. Muhasabah adalah menghitung hitung amal nya.[3]
3. Cara penerapan untuk mengimplementasikan akhlak kepada diri sendiri.
- Dengan sabar, sabar dilakukan ketika kita dalam keadaan terpuruk dan mengalami musibah
- Bersyukur, Baik perkataan maupun perbuatan dapat digunakan untuk menunjukkan rasa syukur.
- Tawaduk. Pola pikir sederhana menumbuhkan ketenangan mental dan melindungi Anda dari emosi iri dan dengki.
- Siddiq. Seorang Muslim harus senantiasa berada dalam kondisi yang saleh dengan kebenaran hati.
- Amanah, Dapat dipercaya. Semakin lemah keimanannya, semakin tidak dapat dipercaya orang tersebut.
4. Faidah dari melaksanakan akhlak kepada diri sendiri
- Menjaga kebersihan agar menjadi sehat dan lingkungan bersih dan tentram
- Mendapat banyak ilmu dan bisa mengetahui banyak pembelajaran dan mempunyai penglaman
- Dapat berguna bagi keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan mengamalkan ilmunya
- Dapat membantu orang lain dengan apa yang yang kita ketahui
- Menjaga keimanan agar dapat perlindungan dari allah swt
- Menjaga diri dari kemaksiatan dan selalu dikrullah.
B. Akhlak kepada keluarga
Islam sangat menjunjung tinggi keluarga, baik secara biologis maupun spiritual, dan meyakini bahwa keluarga memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan masyarakat. Sistem yang dibangun harus mampu memenuhi beragam tuntutan anggota keluarga, dan kepala keluarga harus mampu mengkoordinasikan dan mengatur sistem yang akan diterapkan dalam keluarganya. Setiap anggota keluarga harus menerapkan sejumlah sikap guna menumbuhkan keharmonisan, antara lain;
- Bersikap Tanggung jawab
- Berkolaborasi dengan anggota keluarga
- memiliki rasa Kasih sayang
- Bersikap Disiplin dengan kebijakan keluarga
- Keseimbangan dan perhitungan.[4]
Berikut beberapa pembagian moral keluarga sebagai berikut;
- Bermoral antara orang tua dan anak
- Panggilan, tidak menggunakan bahasa yang kasar atau merugikan,
- Jadikan hidup mereka lebih sederhana meskipun Anda tidak disuruh,
- Jawablah panggilan mereka berdua segera, tersenyumlah, dan bicaralah dengan lembut dan bijaksana.[5]
- Akhlak kepada orang tua terhadap anak
- Anak sebagai amanah dari allah swt, dan kita sebagai orang tua wajib berlapang dada dan ikhlas
- Membimbing dan membenani tingkah laku anak sehingga baik dan benar.
- Mencukupi kebutuhan psikologinya berupa cinta dan perhatian
- Akhlak terhadap suami maupun istri
- Kewajiban suami kepada seorang istri
a. Mahar , mahar adalah harta yang wajib diberikan oleh suami kepada istri
b. Nafkah, nafkah adalah harta yang diberikan suami untuk mencukupi kebutuhan istri.
c. Bergaul atau Memperlakukan istri dengan sebaik baiknya,dengan lemah lembut tanpa kekerasan dan paksaan.
- Kewajiban seorang istri kepada suaminya
a. Seorang istri hendaknya tunduk kepada suaminya jika masih tidak memuat hal yang kira di laknat oleh allah.
b. Qonaah atas pemberian suami dengan lapang dada dan banyak banyak bersyukur karna rasa ikhlas dan syukur.[6]
C. Akhlak kepada masyarakat
Akhlak terhadap masyarakat merupakan sifat-sifat yang tertanam dalam diri manusia yang secara alamiah dilakukan tanpa memikirkan terlebih dahulu lingkungan sekitar atau kehidupan orang lain. Kita harus memperhatikan tetangga kita dan saudara Muslim kita.[7]
Pasti ada interaksi kekeluargaan dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak yang baik biasanya membuat orang senang berkunjung atau berkenalan karena dapat meningkatkan tali silaturahmi antar umat Islam. Beberapa kegiatan sosial antara lain:
- Bersilaturahmi dengan cara bertamu
- Pengunjung atau penamu hendaknya memberi salam kepada penghuni tempat tinggal kemudian meminta izin sebelum masuk dengan etika yang baik akan menemukan vitbek yang baik.
- Menyapa pengunjung (penerima tamu) Salah satu keutamaan Islam yang terpuji adalah menyambut dan menghormati pengunjung tanpa membeda-bedakan berdasarkan status sosial ekonomi mereka.
- Berakhlak terpuji kepada tetangga
Orang yang paling dekat dengan kita adalah tetangga kita. Kedekatan dalam situasi ini bukan merupakan hasil dari hubungan kekeluargaan atau persaudaraan. meskipun mereka belum tentu seagama kita.
- Saling tolong menolong
Saling Membantu satu sama lain. Tidak ada seorang pun dalam hidup ini yang tidak bergantung pada bantuan orang lain. Secara umum, manusia adalah makhluk sosial. Akibatnya, manusia tidak dapat hidup sendiri.
- Merendah hati kepada sesame manusia
Tawadhu adalah praktik mempertahankan interaksi dan kemitraan dengan orang lain,tanpa merasa lebih unggul dari mereka.[8]
D. Berakhlak terhadap negara
Untuk lebih peka terhadap permasalahan yang muncul di negara dan negara kita, kita perlu sadar akan iklim moral yang ada di negara tersebut. Hal ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran akan matinya generasi kita serta kurangnya persiapan moral bagi generasi penerus.
Berakhlak kepada Negara dibuktikan dengan adanya kita disiplin dan mengikuti aturan perundang undangan dengan baik dan tidak melanggar peraturan contohnya lalulintas, Berikut ini adalah moralitas negara:
- musyawarah, Kata "musyawarah" berasal dari istilah Arab "Syawara" yang berarti berunding, menasihati, atau mengatakan dan menyarankan sesuatu.
- bersikap adil, Kata "keadilan" berasal dari kata Arab "adl" yang juga berarti "setara dan seimbang".
- Amar ma'ruf nahi munkar, Munkar adalah segala sesuatu yang tidak diketahui, sedangkan ma'ruf adalah sesuatu yang diketahui secara etimologis.
- Berlakhlak antara pemimpin dan yang dipimpin, Berakhlak kepada pemimpin yaitu dengan cara menghormati dan menaati peraturan yang ditapkan oleh pemimpin, dan sebagai pemimpin kita harus bisa adail dan memetuskan peraturan yang tidak memberatkan kepada rakyat.[9]
DAFTAR PUSTAKA
amalsyah, a. (2010). akhlak bernegara (meneladani kepemimpinan rasulullah saw). universitas muhammadiyah yogyakarta, hal.5-8.
dkk, f. f. (n.d.). akhlak bermasyarakat dan bernegara dalam islam. universitas islam alauddin makasar, hal 3-7.