Lihat ke Halaman Asli

Ade Candra

TERVERIFIKASI

pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman

Komoditi Cengkeh di Indonesia, Nyaris Punah dan Peluang untuk Memulihkannya

Diperbarui: 29 November 2023   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manfaat cengkeh untuk kesehatan sangatlah beragam, mungkin lebih banyak daripada yang kita ketahui.(DOK.PEXELS/AFIF KUSUMA)

Komoditi cengkeh pada masa lalu pernah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Ironisnya, kini komoditi tersebut menghadapi ancaman punah yang ditandai dengan terus menurunnya produksi komoditi tersebut secara signifikan.

Banyak persepsi dan teori yang mengemuka sehubungan dengan turunnya produksi cengkeh ini, termasuk perubahan iklim, penyakit tanaman, dan pergeseran preferensi konsumen global. 

Secara umum ada beberapa sebab turunnya produksi cengkeh di Indonesia, yaitu:

Pertama, serangan penyakit tanaman

Salah satu tantangan utama yang dihadapi petani cengkeh di Indonesia adalah serangan penyakit tanaman, terutama penyakit cengkeh seperti penyakit layu fusarium dan cendawan Phytophthora. Penyakit-penyakit ini dapat menginfeksi tanaman cengkeh dan menyebabkan penurunan produksi yang signifikan.

Sumber Gambar: Bolmora.com

Kedua, perubahan iklim

Perubahan iklim global telah memberikan dampak negatif pada pertanian, termasuk produksi cengkeh. Pola cuaca yang tidak stabil, suhu yang tinggi, dan curah hujan yang tidak teratur dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi cengkeh. Keadaan ini dapat meningkatkan risiko serangan penyakit dan mengganggu siklus pertumbuhan Tanaman.

Ketiga, pergantian lahan pertanian

Pergantian lahan pertanian untuk keperluan lain, seperti pembangunan infrastruktur atau perumahan, telah menyebabkan menyusutnya lahan pertanian cengkeh. Ini tidak hanya mengurangi luas lahan yang dapat digunakan untuk menanam cengkeh tetapi juga meningkatkan tekanan pada lahan yang tersisa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline