Pertanian memainkan peran penting dalam perekonomian global, terutama di negara-negara berkembang di mana sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.
Di tengah tantangan seperti perubahan iklim, keterbatasan sumber daya, dan fluktuasi pasar, penting bagi petani untuk memiliki akses terhadap strategi dan kelembagaan yang mendukung pertumbuhan ekonomi mereka.
Dalam konteks ini, peran penyuluh pertanian menjadi sangat penting dalam membantu petani menggali potensi mereka dan memperkuat kelembagaan ekonomi petani.
Mengapa peranan penyuluh pertanian penting dalam menumbuhkan Kelembagan Ekonomi Petani (KEP)?
Alasannya karena penyuluh pertanian adalah petugas yang paling dekat dengan petani, memiliki tupoksi mendampingi petani dalam berusaha tani, memecahkan persoalan usaha tani bersama-sama dengan petani dan bertanggung jawab atas perubahan perilaku petani. Termasuk motivasi agar petani mau membentuk KEP.
Sebagai referensi kelembagaan ekonomi petani (KEP) merupakan lembaga yang melaksanakan kegiatan usaha tani yang dibentuk oleh, dari, dan untuk petani.
Guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Menyangkut fungsi kelembagaan ekonomi petani antara lain, meningkatkan skala ekonomi, daya saing, wadah investasi dan pengembangan jiwa kewirausahaan petani. Bentuk kelembagaan petani ini bisa berupa koperasi tani atau korporasi.
Banyak tantangan dan hambatan yang dijumpai di lapangan untuk menumbuhkan kelembagaan ekonomi petani seperti koperasi atau korporasi ini.
Untuk menumbuhkan kelembagaan ekonomi petani ini diperlukan Peranan penyuluh Pertanian lapangan (PPL) karena PPL merupakan petugas pertanian yang mendampingi petani langsung di lapangan.
Untuk tujuan ini diperlukan strategi khusus ada ada beberapa strategi penyuluh pertanian dalam menumbuhkan kelembagaan ekonomi petani, yaitu: