Laga panas sarat prestise dan emosi antara Timnas Indonesia melawan timnas Vietnam akan tersaji Di Stadion Utama Gelora Bung karno ( SUGBK ) pada Jumat (6/1/2023) pukul 16.30 sore. Kedua Tim akan berlaga pada semi final Leg pertama Piala AFF 2022. Head To Head ini terjadi sesuai hasil penyisihan grup. Timnas Indonesia tampil sebagai Runner up Grup A sedangkan Vietnam keluar sebagai pemuncak klasemen grup B sehingga kedua Timnas yang sama-sama ditangani pelatih asal Korea Selatan ini bentrok di semi final.
Dari lima head To head di piala AFF, The Golden Star Warriors sedikit lebih unggul dengan 2 kali kemenangan, sedangkan Timnas Garuda baru memenangkan 1 kali pertandingan sedangkan 2 sisanya berakhir seri. Intinya peluang Timnas untuk memenangi laga masih ada, apalagi bermain di Kandang Sendiri, SUGBK yang terkenal angker dan penuh intimidasi bagi Tim lawan.
Saking angkernya SUGBK, mantan pemain timnas Vietnam Nguyen Trong Hoang menjuluki SUGBK sebagai "panci api" yang menyulitkan lawan-lawannya. Kubu Vietnam mulai "kena Mental" bahkan kubu Vietnam meminta perlakuan pengamanan khusus kepada AFC. Hal ini cukuo beralasan beberapa hari yang lalu supporter fanatic Timnas membuat pendukung Timnas Thailand tidak nyaman berada dalam Stadion, begitu juga di luar stadion lebih ekstrim lagi, supporter fanatic Indonesia mengintimidasi pemain Thailand dengan melempari kaca Bus yang membawa rombongan Timnas Thailand yang mengakibatkan kaca bus retak. Rangkaian kejadian " Horor " diatas mengindikasikan Timnas Vietnam Mulai "kena mental" dan ini suatu keuntungan bagi Timnas Garuda.
Terlepas dari itu semua, Kans timnas Garuda pecundangi Timnas Vietnam cukup besar, asalkan Coach Shin tae yong mampu menerapkan strategi jitu dan semua pemain mampu menerjemahkannya dilapangan. Tidak kalah penting skuad Garuda harus mampu membenahi 3 kelemahan yang selalu jadi biang kerok buruknya penampilan Timnas di Piala AFF kali ini. Pertama, jangan siasiakan peluang di depan gawang lawan. Faktanya Witan Sulaiman gagal menceploskan bola kegawang Timnas Thailand yang sudah kosong melompong, seharusnya 90 persen berbuah gol. Supporter geregetan dan tidak habis pikir melihat kejadian ini, bahkan coach STY sampai bersujud menahan kekesalannya.
Begitu juga dengan hansamu Yama Pranata, bek timnas yang kerap melakukan over lapping ini justru menendang bola keatas padahal ia sudah berada tepat didepan bibir gawang yang menganga lebar saat lawan Timnas Brunei Darussalam. Kedua, pemain Timnas jangan Kebanyakan mikir Ketika berada dijantung pertahanan lawan. Telat mikir ini tampak jelas Ketika melawan Timnas Philipina di fase penyisihan Grup A. dijantung pertahanan lawan berlama-lama dengan Bola sehingga strateginya terbaca oleh Tim lawan.
Ketiga, pemain Timnas jangan Egois. Faktanya sewaktu lawan Tmnas Philipina, Ricky kambuaya terlalu lama memegang bola, padahal disisi kirinya nya ada Dendik sulistiawan yang posisinya bebas dan sangat memungkinkan mencetak gol. Tapi dengan keyakinannya ricky Kambuaya mencoba mencetak Gol sendirian. Alhasil tidak jadi Gol dan Bola berhasil direbut oleh lawan.
Tiga kelemahan Timnas ini memang terlihat jelas di fase penyisihan Grup dan bisa dieksploitasi oleh lawan, padahal dari segi taktik permainan Timnas cukup gacor, dengan mengandalkan kecepatan sayap, umpan umpan pendek mempesona serta strategi bertahan yang cukup solid yang dikomandoi pemain Naturalisasi Jordi Amat. Dengan modal ini Timnas Indonesia yakin mampu pecundangi Timnas Vietnam asalkan jangan menyianyiakan peluang di depan gawang lawan , tidak telat mikir di jantung pertahanan lawan dan tidak egois. Bravo Timnas Garuda, ayo kalahkan Timnas Vietnam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H