Perang Padri 1821-1837 merupakan salah satu perang heroic dalam melawan penjajahan belanda, disamping perang diponegoro, puputan margarana atau perang aceh. Dalam perang paderi Tuanku Imam bonjol tidak kalah berperang melawan belanda namun gugur karena taktik keji sang penjajah dengan dalih berunding untuk gencatan senjata. Alih-alih tuanku imam bonjol ditangkap belanda dan dibuang kemanado samapai akhir hayatnya.
Menilik sepenggal kisah diatas , kita sebagai generasi penerus tentu patut meneladani semangat heroik beliau beserta pengikutnya dalam melawan penjajah dan tersirat pula keheranan mengapa Belanda tidak mampu mengalahkan pasukan Tuanku Imam Bonjol. ternyata dari beberap fakta sejarah, Pasukan Tuanku Imam Bonjol menggunakan peralatan tradisional yang cukup mumpuni sehingga membuat Tentara belanda kewalahan, Kocar Kacir di medan perang ditambah pula strategi perang gerilya yang jitu telah membuat Tentara belanda hilang akal.
Menyangkut persenjataan yang digunakan pasukan Tuanku imam bonjol pada saat perang padri, ada 13 macam senjata tradisional yang digunakan dan bukti tersebut dapat kita jumpai di Museum Tuanku Imam Bonjol yang terletak di Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman Sumatera Barat, yaitu pertama, Senapan. Senapan ini terdiri dari laras, mekanisme penembakan (Fintlock) dan casing kayu. Terdapat tali untuk menggantung senjata berwarna hitam dan besi untuk mendorong mesiu dan peluru. pada saat perang paderi senapan ini diperoleh dari tantara belanda yang gugur saat terjadi konfrontasi. Kedua, Parang. Parang ini terbuat dari besi dengan tajam satu sisi dan runcing pada bagian ujung. Gagang parang terbuat dari kayu dan memililiki sarung yang terbuat dari kayu.
Ketiga, Sewah. Sejenis senjata jarak dekat. Sewah terbuat dari besi dan tangkai dari kayu. Sewah ini biasa dibawa kemana-mana oleh laki-laki di bonjol seperti layaknya senjata tangan. Keempat, Badia batuang. Pada perang padri ini merupakan senjata untuk menembak musuh dari jarak jauh. Sesuai Namanya badia batung ini terbuat dari bambu. Saat ini badia batung dijadikan sebagai permainan tradisonal anak-anak dengan ukuran yang lebih kecil
Kelima, lobang mesiu. terbuat dari kayu hutan, digunakan menumbuk dan mengolah mesiu jadi peluru. Selain itu lobang ini juga digunakan menumbuk bahan makanan seperti beras, jagung dan lain-lain. Keenam, Pedang, Sejenis senjata tajam digunakan untuk menyerang musuh dari jarak dekat. Pedang terdiri dari mata tangkai dan sarung.Mata terbuat dari besi bentuk pipih dan runcing ujungnya bagian bawah / tangkai juga dari besi berbentuk seperti salib. Pedang ini dipakai untuk menyerang musuh masa perang padri melawan belanda/portugis
Ketujuh, Meriam. Merupakan senjata jarak jauh yang digunakan saat perang padri. Terbuat dari besi berbentuk bulat dan Panjang. Kedelapan, Panah. Panah merupakan sejenis senjata yang terbuat dari besi dan kayu. Panahan ini terbuat dari kayu, bambu dan tali yang kuat. Panahan ini terdiri dari busur yang terbuat dari kayu dan juga dari tabung bambu, sebagai tempat busur panahnya. Panahan ini dipakai untuk berburu binatang dan juga digunakan pejuang pada perang Padri.
Kesembilan, Keris. Sarungnya berwarna coklat tua yang juga terbuat dari kayu. Keris terbuat dari besi dan tangkai kayu. Berbentuk pipih dan berkelok dan runcing pada bagian ujungnya. Kesepuluh, Umban tali. Persenjataan tradisional pada masa perang padri, digunakan untuk menyerang musuh dari jarak dekat. Umban tali ini bentuknya mirip dengan ketapel. Terbuat dari kuli kayu tarok yang telah dibersihkan lalu dipukul-pukul hingga membentuk serat/ serpihan yang dibuat tali. Tali yang dipilin atau dijalin di bagian tengah membentuk persegi empat, belah ketupat. Pada kedua sudut berhadapan diberi tali agak Panjang. Pada saat dipergunakan dengan cara memasukkan batu kecil sebesar tinju pada bagian yang lebar lalu ditekuk dan sewaktu dilepaskan salah atu tali tetap dipegang. Ada juga cara lain yaitu batu digunakan dengan cara diputar putar kemudian dilemparkan kearah lawan atau musuh.
Kesebelas, Pisau. Pisau terbuat dari besi, berbentuk pipih dan bagian keujung makin runcing. Kedua belas, Ketapel. Ketapel merupakan senjata tradisional yang menggunakan perangkat untuk membuang atau melemparkan benda dengan jarak cukup jauh. Ketapel ini terbuat dari kayu. Padanya dikaitkan media pelempar batu. Ketiga belas, tombak. Tombak merupakan jenis senjata yang terbuat dari besi dengan tangkai terbuat dari kayu. Kayu tombak berbentuk bulat, lurus dan kuat dengan Panjang sekitar 2 meter. Pada ujung tombak dikaitkan besi runcing dan tajam untuk menembus tubuh sasasaran. Tombak digunakan untuk berburu pada zaman dahulu dan juga digunakan pada masa perang paderi pada saat terjadi pertempuran jarak dekat. Demikianlah tiga belas senjata yang digunakan pejuang padri dalam melawan penjajahan belanda sehingga tidak heran Tuanku Imam bonjol beserta pasukannya sangat sulit ditaklukkan Tentara belanda.dengan mengetahui jenis senjata yang digunakan Tuanku Imam Bonjol dan pasukan Padrinya tentu mampu mengisi jiwa korsa generasi muda bahwa perjuangan membela negara bukan merupakan hal yang mudah. Buktinya adalah 13 senjata ini, Pernah menjadi saksi perjuangan Tuanku Imam Bonjol Bersama kaum Padri melawan penjajahan belanda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H