Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syifaun Naim

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Sejak Saat Itu

Diperbarui: 19 Januari 2021   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semenjak namamu ditulisakan oleh tuhan
Dalam setiap syair doaku
Aku selalu membaikan diri
Hati yang beriringan antara nafsu sahaya dan perihal naluri cinta ilahi

rinduku lebih ikhlas daripada hembusan nafas ke udara
Semenjak kau tau perihal mencintai
Mencintai tanpa harus mengenal wujud satu sama lain
Lagi lagi ini tentang naluri yang tak bisa dikendalikan

Harapanku kian menjadi
Semenjak doa dalam sujudku menjadi ungkapan paling romantis
Semenjak itu pula,
Cinta diabadikan sebagai mawar

Sejak saat itu,
Hingga kelak pun..
Bila nanti kau dapati cinta selain cintaku saat ini
Maka itulah cintaku
Antara jawaban doaku untuk bersama ataukah ikhlas untuk berpisah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline