Lihat ke Halaman Asli

Tiba-tiba Rindu Tuhan

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bismillah... ku mengawali tarian jemari penuh semu harapan.

Keyakinan (Al-imanu) terkadang merunduk, rukuk, tegak congkak hingga acuh.

nampak hamparan hampa tumbuh pohon bambu kurus, kering, kronta terombang-ambing oleh angin,

walau kenyataannya sangat kokoh karena akarnya.

sungguh fluktuatif...

rasanya berat untuk selalu memandang lurus hiasi pijakan konkrit.

"TUHAN"

Engkau eksistensi tertinggi.

Aku sangat yakin itu, harga mati buat diriku.

dan saat ini, sepertinya rasa ini sudah tumbuh sejak awal aku mengayunkan langkah di atas bumi asing buat diriku.

"Al-imanu yazid wa yankus"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline