Lihat ke Halaman Asli

FARIZ NAUFAL

Mahasiswa

Lembek? Mungkin Kamu Terkena Brainrot Otak!

Diperbarui: 8 Januari 2025   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto brainrot di media sosial (Sumber:https://www.sbs.com.au/news/article/what-is-brain-rot-do-you-have-it/39fexbr4u )

  Selamatkan Otakmu dari Brainrot

   Pernahkah kamu merasa otakmu seperti kapas? Sulit fokus, mudah lupa, dan rasanya seperti ada kabut yang menghalangi pikiranmu? Mungkin kamu sedang mengalami brainrot. Di era digital ini, dengan godaan media sosial yang tak tertahankan, banyak dari kita yang tanpa sadar terperangkap dalam lingkaran setan yang disebut brainrot.

   Brainrot itu seperti karat yang perlahan menggerogoti kemampuan otak kita. Ini terjadi ketika kita terlalu sering terpapar konten digital yang tidak berkualitas dan membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak produktif. Bayangkan otakmu seperti sebuah otot, jika terus-menerus dilatih dengan hal-hal yang bermanfaat, ia akan semakin kuat. Namun, jika hanya digunakan untuk scroll TikTok tanpa henti, lama-lama otot otakmu akan melemah.

   Algoritma media sosial dirancang untuk membuat kita ketagihan. Mereka menyajikan konten yang sesuai dengan minat kita, sehingga kita sulit untuk berhenti scrolling. Selain itu, notifikasi yang terus-menerus bermunculan membuat kita merasa harus selalu terhubung dengan dunia maya. Padahal, terlalu banyak stimulasi justru membuat otak kita kewalahan.

Dampak Buruk Dan Cara Mencegah Brainrot

   Sulit Fokus: Pernahkah kamu mencoba belajar atau bekerja, tapi pikiranmu terus melayang ke media sosial? Ini adalah salah satu tanda bahwa otakmu sedang kelelahan, Kreativitas Menurun: Terlalu banyak mengonsumsi konten yang sudah jadi membuat kita kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif, Kualitas Tidur Terganggu: Cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur, Stres dan Kecemasan: Perbandingan diri dengan orang lain di media sosial dapat memicu perasaan tidak aman dan rendah diri.

   Cara Mengatasi Brainrot yaituDigital Detox: Luangkan waktu setiap hari untuk menjauh dari gadget dan lakukan aktivitas yang lebih produktif, seperti membaca buku, berolahraga, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, Batasi Waktu Penggunaan Medsos: Atur jadwal khusus untuk menggunakan media sosial dan patuhi batasan tersebut, Pilih Konten yang Berkualitas: Jangan hanya mengikuti akun yang menghibur, tapi juga cari akun yang menginspirasi dan memberikan informasi yang bermafaat.

   Brainrot adalah masalah yang serius, namun kita bisa mengatasinya. Dengan kesadaran dan upaya yang konsisten, kita dapat memulihkan kesehatan otak kita dan menjalani hidup yang lebih berkualitas. Ingat, otak kita adalah aset yang paling berharga, jadi jagalah dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline