Lihat ke Halaman Asli

Tulang Rusuk yang Hilang

Diperbarui: 15 Desember 2020   02:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tepatnya diusiaku yang telah menginjak 17 tahun. Dimana dunia kecilku yang dulunya hanya diisi rumah, sekolah, kini dihiasi dengan rasa rasa gembira ketika melihat simpul senyumnya.

Bram dialah manusia yang membuatku ingin lebih lama berada di masa-masa SMA.

"Kringg" Bunyi notifikasi istirahat yang menunjukan pukul 10.00 pagi.

Seperti anak sma lainnya, duduk diteras depan kelas 11 IPA 2 sambil menikmati makanan ringan yang sudah ku beli di kantin.

Mataku mulai menemukan apa yang dinantikan biasanya di waktu istirahat. Tak lama munculah Bram yang sedang berjalan bersama teman-temannya sambil membawa bola basket di tangan kanannya. Tampak paras yang aku iyaiyakan kembali membuat aku yakin bahwa aku sedang jatuh cinta.

Keringat yang terus bercucuran ditengah teriknya lapangan entah mengapa menambah paras ketampanannya.

Namun sayang waktu istirahat berjalan dengan begitu cepat.Setelah suara bel masuk berbunyi aku pun segera bergegas menuju kelas.

Singkat waktu sudah saatnya bergegas untuk pulang, namun aku harus pulang terlambat karna akan ada rapat di ruang pramuka untuk membahas tentang program kerja yang akan kita laksanakan untuk 1 tahun kedepan.

"Ra kamu ikut rapat kan?" tanya Nisa

"Ya iya lah Nis, aku ga mau lagi bolos yang ada malah diceramahin doang ama Si Firman"

Tak lama dari belakang terdengar suara lelaki yang ikut menyela percakapan kami dan ternyata itu adalah Firman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline