Lihat ke Halaman Asli

Mental Kaya

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hahahaha... lucu juga dengar berita waktu ricuh antrean blackberry, dari yang pingsan, hampir pingsan, marah-marah, kesal karena kepanasan, dan -mungkin- pulang karena sudah tidak tahan.

Hikshikshikshiks..... (sedikit alay) namun sedih juga melihat kejadian seperti itu, para sosialita -kalau tidak disebut tukang pamer- berlomba-lomba mendapatkan senjata baru dalam usaha mengangkat strata sosial mereka, yaitu telepon pintar Blackberry -yang sebenarnya bukan lagi barang mewah seperti pada awal kemunculannya beberapa tahun sebelumnya-, kenapa bukan berlomba-lomba menyumbang panti asuhan yang sekarat ?

Memang telepon pintar banyak fitur yang diembannya, namun apa semua bisa kita maksimalkan sesuai kebutuhan? coba kita tengok fitur utama yang menjadi andalan Blackbrry, yaitu Push Email, fitur ini memang cocok untuk para korporat dan pelaku bisnis besar dalam berkirim pesan, karena lebih praktis dan massif -karena bisa attach file-file besar, namun coba kita pikir, apa benar kita memerlukannya? apa bukan cuma notifikasi facebook saja yang mampir ke inbox Blackberry kita?, memang ada BBM, tapi apa bukan cuma untuk ngobrol ngalor-ngidul yang tidak ada ujungnya? sms juga cukup untuk berkirim pesan.

Memang, kekayaan bukan hanya berupa materi, namun "jiwa" juga bisa  "kaya".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline