Lihat ke Halaman Asli

FARIZ ABDIKHASAN

Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Analisis Tindak Tutur pada Naskah Cerita Rakyat Malin Kundang

Diperbarui: 28 Juni 2022   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cerita Rakyat Malin Kundang merupakan salah satu dari sekian banyak cerita rakyat yang ada. Naskah yang mengisahkan tentang seorang pemuda yang sukses menjadi kaya raya dan mendapatkan istri yang berparas cantik jelita, 

namun ternyata dia enggan untuk mengakui keberadaan ibu kandungnya bahkan tega mengucapkan kata-kata kasar kepada ibunya, sehingga pada akhirnya ibunya mengutuk anaknya menjadi patung batu karena kedurhakaannya.

Pada artikel ini, penulis akan menyampaikan tentang hasil analisis yang telah dilakukan tentang Tindak Tutur yang ada pada naskah tersebut. Tindak tutur terbagi menjadi tiga yaitu : Lokusi, Ilokusi, dan perlokusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline