Memang, sekarang zaman semakin maju. Tak memungkiri teknologipun semakin kesini semakin lebih canggih dan lebih menghipnotis penggunanya dengan kemudahannya. Sehingga beberapa teknologi jadul pun menjadi tersingkirkan. Pun, sebuah radio yang menemani masa kecilku. Begitu sungguh berjasa dimasa itu. Menyajikan beragam lagu, dimana kala itu dibatasi oleh internet yang hanya bisa diakses melalu warnet terdekat. Jalan satu - satunya adalah radio yang fleksibel untuk didengarkan dimanapun. Bahkan sebuah seluler jadulpun kala itu sudah memiliki fitur radio didalamnya. Sehingga bisa mendengarkan radio dimanapun berada.
Dengan ditemani penyiar yang memiliki beragama karakter bahkan dengan stasiun radio yang menyajikan beragam jadwal yang sudah enjadi ciri khasnya.
Disisi lain pendengar setianya pun pasti memiliki penyiar favoritnya yang selalu senantiasa menunggu dan mendengarkan penyiarnya mengudara dengan ciri khas suaranya serta pembawaannya.
Dan saya pun, dahulu lebih suka mendengarkan sebuah acara radio yang menyajikan lagu - lagu pop Indonesia, entah apapun nama stasiun radionya. Dengan bermodalkan alat elektronik yang bernama walkman di kala itu, saya acap kali mencari channel yang menyajikan lagu pop Indonesia untuk didengarkan menemani kala itu. Entah mulai pagi, siang, sore, bahkan malam.
Namun itu, hanya bertahan sesampai saya sudah mengenal seluler modern yang sekarang dikenal dengan nama android. Setelahnya, saya pun menjadi jarang untuk mendengarkan channel radio. Karena dengan adanya android kita sudah bisa mengakses langsung lagu yang ingin kita dengar dengan secara online.
Sesampai pada waktu dimana saya memulai merasakan sebagai penyiar di radio swasta di daerah saya. Ternyata ada keunikan sendiri menjadi seorang penyiar.
Ada kalanya saya merasa senang dan menikmati saat suara saya mengudara. Begitu ada aura tersendiri yang muncul dalam diri. Sebuah rasa euforia tentang menjadi penyiarpun membuat saya menjadi menerjuni lebih dalam tentang menjadi seorang penyiar.
Disitu, saya menjadi mengenal beragam karakter penyiar. Mulai dari bagaimana cara pembawaannya serta serba serbi saat melakukan sebuah liputan dilapangan. Pun, saya menjadi tahu bagaimana cara membagi karakter dalam diri diberbagai tempat. Tidak semata hanya menjadi topeng saja, melainkan membagi karakter dalam diri itu dengan tujuan untuk memahami dan mecari sebuah informasi yang kita inginkan.
Selain itu, saya pun menjadi dilatih untuk menjadi pengamat yang lebih baik. Karena untuk menjadi seorang penyiar radio bagi saya adalah harus kaya akan informasi yang lagi booming dan aktual. Serta, mengolah agar saya mampu menyampaikan kepada para pendengar diluar saya.
Itulah kenapa disaat saya menjadi penyiar radio saya mendapatkan sebuah pengalaman yang berharga. Hingga akhirnya saya mulai memutuskan untuk pensiun dibidang penyiaran.
Terus bagaimana dengan kondisi radio sekarang? Ada kabar sudah beberapa stasiun radio di Indonesia mulai berhenti mengudara. Sontak begitu terkejutnya saya dengan beredarnya kabar seperti itu.