Lihat ke Halaman Asli

M FarisIzdiharuddin

selalulah membaca!!! karena membaca membuka semua ilmu pengetahuan

Bahayanya Waktu Kosong

Diperbarui: 30 Oktober 2020   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

kunci kesuksesan anak di lihat dari orang tua itu mendidik. Di Indonesia  nilai moral anak bangsa terutama sopan santun sudah menurun dan banyak pergaulan bebas yang mengarah kepada perbuataan negative. Dengan memasukan anak-anak di lembaga pendidikan yang tepat adalah salah satu cara menjaga pergaulan bebas dan membentuk kepribadian yang berkarekter baik agar bisa bermanfaat bagi orang tua.

Pendidikan sekolah umum haruslah ada perhatian penuh dari orang tua di karenakan banyaknya waktu luang yang di miliki Ananda bila pemanfaatan waktu itu kurang maka akan terbuang sia-sia. Pendidikan bersistem pesantren merupakan salah satu pendidikan khas yang di miliki bangsa kita dan tidak di miliki oleh bangsa lainnya.

Di Indonesia terdapat sebuah pondok yang mengajarkan ilmu umum berlandaskan ilmu alquran & hadis. Saya mengutip dari hadis                                             " كلّ ارض مسجد إلاّالحمام والمقبرة  "  yang berartikan setiap bumi kita berpijak adalah tempat bersujud kecuali kamar mandi & kuburan. Dari hadis tadi bisa di kaitkan dengan  ini كلّ وقت عمل   yaitu setiap di setiap waktu adalah pekrjaan, maksudnya pekerjaan adalah memenuhi waktu kegiatan yang membuat kita menjadi produktif. Dan di tambah juga  yaitu كلّ عمل عبادة  setiap setiap pekerjaan adalah ibadah, ini lah berkah tersendiri yang di terapkan di pondok.

Masa muda adalah masa yang rawan dan penuh kelabilan. Waktu kosong bila tidak di manfaatkan dengan baik oleh pemuda & pemudi negeri ini akan merusak kehidupan mereka nantinya. Sebagai orang tua yaitu guru pertama bagi anak-anak sangatlah di butuhkan oleh buah hati. Perhatian, dedikasi, komunikasi itu semuanya perlu dan harus di berikan kepada sang buah hati dan untuk kebaikannya kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline