Mungkin hal ini banyak terjadi pada mahasiswa/i yang berkuliah agak jauh dari tempat tinggalnya tetapi mereka masih ingin tinggal dirumahnya sendiri. Itulah yang saya rasakan sebagai mahasiswa Universitas Islam Indonesia yang berasal dari Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Setiap 4 hari dalam seminggu saya harus bolak-balik dari Bantul ke Sleman, bahkan jika saya ada kuliah jam 07.00 WIB saya harus siap lebih awal dari jam kuliah biasanya, yaitu jam 06.00 WIB saya harus sudah otw ke kampus. Terkadang jika di pagi hari saya merasa mulas, saya harus bisa membagi waktu antara mandi dengan buang air besar. Jika saya tidak bisa membagi waktu persiapan di pagi hari, maka akan terburu-buru dijalan dan menyebabkan saya telat mengikuti mata kuliah pagi hari.
Pernah suatu ketika saat saya sedang Ujian Akhir Semester (UAS), pada saat itu mata kuliah Penulisan Akademik dan jadwalnya pukul 07.00 WIB. Di hari itu saya melakukan sedikit kesalahan yang membuat saya harus telat masuk kelas.
Memang sih hanya karena saya sempatin untuk stalking instagram klub bola favorit, sebab malamnya saya lupa menonton pertandingan bolanya dan berujung lupa waktu. Dan waktu itu saya kejar-kejaran dengan waktu yang pada saat itu sudah menunjukkan pukul 06.03, sedangkan saya sendiri belum sempat untuk mandi. Lalu saya putuskan saat itu hanya mencuci muka dan sikat gigi saja hehe.
Dengan jarak yang cukup jauh dan cukup melelahkan, sempat membuat saya mengeluh dan meminta untuk ngekos atau ngontrak kepada orang tua saya. Namun dengan keterbatasan biaya, orang tua saya selalu menekankan kepada saya bahwa kalau ngekos atau ngontrak akan menambah pengeluaran kedua orang tua saya tiap bulannya.
Belum juga biaya sekolah adik saya yang duduk di bangku kelas 1 SMA dan juga biaya keperluan lainnya. Orang tua saya lah yang selalu membuat saya semangat kuliah dan membuat saya tidak banyak mengeluh untuk menjalaninya.
Tetapi juga bukan sebagai alasan untuk kita malas-malasan dalam menuntut ilmu jika memang jarak itu masalah utamanya. Namun bagimana kita menyikapinya dengan ikhlas, karena ada pepatah bilang, carilah ilmu sampai ke negeri China. Dengan adanya pepatah itu juga yang membuat saya tidak mengeluh dengan jarak yang saya tempuh.