Lihat ke Halaman Asli

Faris Faisal

selamat membaca :))

Perjuangan Ibu Purnanik dan Bapak Panca Menghidupi Keluarganya di Masa Pandemi

Diperbarui: 27 Januari 2022   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jakarta -- Program pemberdayaan kaum dhuafa ini berkolaborasi dengan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. program ini bertujuan untuk membantu kaum dhuafa yang terdampak pandemi Covid-19.

            Ternyata pandemi Covid-19 ini memiliki dampak yang luar biasa terutama untuk masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi rendah ke bawah. Banyak kepala keluarga yang terpaksa kehilangan pekerjaannya karena di PHK, dan ada juga keluarga yang tadi nya memiliki usaha, namun sekarang mengalami kebangkrutan atau sudah tidak berjualan karena pandemi.

            Meski dalam keadaan seperti ini, kami mahasiswa FISIP UHAMKA, berusaha untuk mejadi pelita di tengah kegelapan, dengan memberikan bantuan Finansial berupa uang dan juga sembako.

            Kami mahasiswa FISIP UHAMKA, yang beranggotakan (Zaniken, Faris & Jihan) merasa tersentuh untuk melakukan pemberdayaan kepada keluarga Ibu Purnanik dan Bapak Panca karena berangkat dari semangat untuk mengamalkan makna yang terkandung dalam surat Al-Maun.

            Pada dasarnya kita sebagai umat muslim terutama remaja yang saat ini tengah mengampu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.HAMKA, tentunya tau akan pentingnya mengamalkan salah satu firman ALLAH yaitu surat Al-Maun, dimana surat ini mengajarkan kita untuk senantiasa memberikan bantuan untuk kaum dhuafa, dan orang yang membutuhkan bantuan, dengan niat semata-mata untuk beribadah kepada ALLAH SWT. Karena sesungguhnya orang yang tidak mau memberikan pertolongan kepada orang lain, bersikap egois, dan tidak peka terhadap lingkungan sekitar itu termasuk kedalam kelompok yang mendustakan agama.

            Ibu Purnanik dan Bapak Panca adalah seorang pasangan suami istri yang memiliki 3 anak dan 5 cucu, semuanya tinggal di satu rumah yang terbilang pas-pasan. Selain itu, Ibu Purnanik dan Bapak Panca pun tidak memiliki pekerjaan yang pasti (serabutan). Tentunya ini sangat sulit untuk menhidupi satu keluarganya, Sebelumnya ibu purnanik sempat berjualan piscok dan makanan ringan lainnya. Namun sekarang sudah tidak berjualan karena adanya pandemi Covid-19 ini.

            Pasangan suami istri ini, memiliki pemasukan yang tidak menentu, kalo semisal ada yang mengajak kerja mereka akan ambil, dan jika tidak ada kerjaan maka mereka akan menganggur di rumah. Belum lagi mereka dituntut untuk menghidupi anak dan cucu nya, tentunya hal ini akan sulit di lakukan jika tidak ada bantuan dari orang sekitar, maka dari ini lah yang menjadi indikator penilaian kami terhadap target yang akan kami bantu.

            Selain indikator tersebut, kami juga mempertimbangkan indikator lainnya yaitu berupa, tempat tinggal mereka, biaya listrik, air dan biaya konsumsi, biaya Pendidikan cucunya, dari indikator tersebut kami semakin yakin bahwa ibu purnanik layak untuk kita berikan bantuan finansial berupa dana dan juga sembako ini merupakan tergolong ke dalam kategori karitatif yang diharapkan dapat membantu permasalaha yang dialami oleh Ibu Purnanik dan Bapak Panca.

            Setelah penggalangan dana yang kami lakukan selama kurang lebih 1 bulan, kami berhasil memperoleh dana sebesar Rp. 1.876.000,00. Kemudian dari dana tersebut kami membelanjakan sembako untuk kebutuhan primer Ibu Purnanik dan Bapak Panca, selain itu kami juga memberikan Uang yang nantinya akan bermanfaat untuk mereka.

            Sebagai penutup, kami Mahasiswa FISIP UHAMKA berterimakasih untuk para donatur khususnya, yang telah memnyumbangkan Sebagian hartanya untuk membantu kaum dhuafa. Semoga dana tersebut dapat bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan, dan semoga amal yang di sumbangkan bisa menjadi pahala yang berlimpah, dan kami juga ingin berterimakasih kepada Bapak Muhammad Dwifajri, M.Pd.I. selaku dosen pengampu mata kuliah Kemuhammadiyahan, yang telah membimbing kami dalam pemberdayaan keluarga dhuafa ini.

            "ingatlah bahwasanya harta yang kita miliki saat ini hanyalah titipan ALLAH semata. oleh karena itu, perbanyaklah sedekah agar hidup kita berkah di dunia dan di akhirat pun kita masuk surga".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline