Lihat ke Halaman Asli

Faris Dwi Ristian

Sebagai pendidik disalah satu sekolah negeri yang ada di Jawa Timur

Wawasan Kebhinekaan Global pada Jenjang SMP Lewat Aksi PMM

Diperbarui: 15 Desember 2023   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.faris AI

Wawasan kebhinekaan global pada jenjang SMP merupakan hal sangat penting untuk menumbuhkan karakter yang saling menghargai dan menghormati. Dalam penerapan aksi nyata yang mendapatkan petunjuk dari Aplikasi PMM (Platform Merdeka Mengajar)

Platform merdeka mengajar mempunyai tujuan utama adalah menunjang implementasi kurikulum merdeka agar dapat membantu guru untuk mendapatkan referensi,inspirasi dan pemahaman tentang kurikulum merdeka. Platform ini juga disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. 

TEMA

Dunia penuh dengan warna, manusia diciptakan Tuhan dengan segala perbedaan. Manusia dapat menyadari itu, serta sadar bisa saling mengenal, saling belajar satu sama lain dan saling bekerjasama menjaga perdamaian dunia. Dengan ini di Indonesia banyak terdiri dari suku, agama, ras dan keberagaman antar golongan.

Pada jenjang SMP siswa diharapkan dapat memperkuat  karakter kebhinekaan  di lingkungan sekolah. Kondisi sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat pendidik harus mengetahui diri sendiri dan memperkuat cinta kasihnya, rasa sayang, welas asih sikap damai dan bersedia saling mengenal dan menghargai diri sendiri untuk hidup berdampingan tanpa melihat segala perbedaan agama, suku, ras, dan golongan untuk menciptakan suasana yang damai. Pada era sekarang dengan berlakunya kurikulum merdeka membuat kepala sekolah dan pendidik mengembangkan pembelajaran dan budaya sekolah sesuai dengan kebutuhan siswa dan karakter lingkungannya, untuk mencapai 6 elemen profil pelajar pancasila pertama: Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia, kedua: Kebhinekaan Global, Ketiga: Bergotong royong Keempat: Kreatif, kelima: Bernalar kritis: Keenam: Mandiri. 

Dalam memperkuat kebhinekaan di sekolah diperlukan kerjasama semua pemangku kepentingan mulai dari kepala sekolah, guru, staf TU, pegawai sekolah, komite, siswa dan orang tua siswa. Menentukan strategi yang akan dilakukan sekolah: pertama memperkuat budaya sekolah dengan nilai-nilai toleransi, kedua memperkuat nilai-nilai toleransi di kelas. Nilai-nilai toleransi yang harus ditumbuhkan pada siswa jenjang SMP adalah pertama komitmen kebangsaan, kedua mengedepankan berpikir, bersikap dan berperilaku mengedepankan nilai-nilai yang adil, ketiga kesetaraan dan kemanusiaan, keempat berpikir terbuka dan kritis, kelima akomodatif terhadap nilai-nilai lokal. Untuk kegiatan di sekolah yang mendukung wawasan kebhinekaan adalah kegiatan penguatan profil pelajar pancasila, festival permainan tradisional, seni budaya, peringatan hari-hari besar keagamaan, membuat poster dan mading online tentang piece corner. 

Peran paling penting adalah pendidik sebagai garda terdepan untuk menumbuhkan karakter wawasan kebhinekaan global pada siswa nanti akan merubah budaya sekolah tidak lagi ada diskriminasi intoleransi baik perbuatan fisik dan non fisik yang membedakan, membatasi, mengucilkan dan memilih berdasarkan suku, etnis, agama, kepercayaan, ras, warna kulit, usia, status sosial dan ekonomi, kebangsaan, jenis kelamin, status perkawinan, kemampuan intelektual, mental, sensorik dan serta fisik.

AKSI NYATA

Penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema suara demokrasi. Relevansi projek sekolah suara demokrasi dengan penguatan karakter wawasan Kebhinekaan Global. Sekolah sebagai komunitas yang memiliki peran penting dalam perkembangan generasi penerus bangsa, perlu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Mereka perlu diberikan ruang untuk belajar tentang keterampilan berpartisipasi dalam komunitas dan berlatih menjalankan hak asasi mereka dengan bertanggung jawab, saling menghormati serta menjaga nilai-nilai toleransi. Praktik demokrasi juga perlu dijadikan budaya di sekolah. Untuk melahirkan anggota masyarakat yang aktif, sekolah perlu memberikan kesempatan pada murid untuk menggunakan hak asasi mereka, seperti kebebasan berpikir dan berekspresi. Mereka perlu terlibat dalam pengambilan keputusan tentang kegiatan belajar di sekolah serta berkomitmen menjalankannya. Dengan begitu, mereka akan merasa diakui sebagai bagian penting dari sekolah dan termotivasi untuk berpartisipasi dan membuat perubahan positif.

dok.faris

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline