Lihat ke Halaman Asli

Faris Dwi Ristian

Sebagai pendidik disalah satu sekolah negeri yang ada di Jawa Timur

Eksistensi Stasiun Kereta Api Pasirian pada Masa Pendudukan Jepang

Diperbarui: 11 Desember 2023   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AI.dok.faris

PERGERAKAN JEPANG

Penduduk Jepang di wilayah jajahan sekutu seperti  Vietnam, Laos dan Kamboja, ini memberikan dampak kepada Jepang dengan di embargo minyak bumi oleh pihak sekutu. Jepang mulai berani menyerang armada Pasifik Amerika yakni Pearl Harbour yang terletak di Kepulauan Hawai pada tanggal 7 desember 1941.  

Pada tanggal 8 Desember 1941 kongres Amerika serikat mengeluarkan kesepakatan untuk perang melawan Jepang, dengan ini seluruh kelompok sekutu yang terdiri dari negara Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Belanda, Uni Soviet, Polandia, Australia dan Pemerintahan Nasionalis Republik Tiongkok. 

Garis besar pelaksanaan pemerintahan militer di wilayah pendudukan Jepang diputuskan pada tanggal 14 Maret 1942 (Ken’ichi Goto: 254). Pendudukan Jepang pada wilayah Lumajang tidak lepas dari peran para pengusaha Jepang yang bergerak sebagai pedagang toko. 

Para perwira Jepang ex usahawan Jepang yang sudah datang bertahun-tahun di wilayah lumajang: pemilik toko Jepang di Desa Dawuhan Wetan, Jatiroto dan pemilik toko TOSHIMA di kota Lumajang. Sudah barang tentu mereka tahu betul objek vital dari Belanda (Sejarah Pemerintahan Kabupaten Lumajang: 98). 

Dengan strategi ini Jepang sudah bertahun-tahun ada di wilayah yang akan diduduki dengan menyamar sebagai pedagang dan wilayah Lumajang sangat mudah dikuasai dari tangan Belanda.

EKSISTENSI STASIUN KERETA API PASIRIAN

Pada sebelum Tokoh yang menjadi pemegang kunci sukses jalur kereta api tersebut adalah David Maarschalk, mantan perwira Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL), yang kemudian beralih profesi menjadi teknisi perkeretaapian. 

Bersama Johannes Groll sebagai rekan sejawatnya yang juga ditunjuk oleh Belanda menjadi petinggi SS (Staats Spoorwegen), Maarschalk adalah Kepala Jawatan SS (Staats Spoorwegen) yang pertama. 

Pendudukan Jepang di Hindia- Belanda tahun 1942, SS (Staats Spoorwegen) yang bergerak pada perkeretaapian diganti menjadi Rukuyu Sokyoku (Dinas Kereta api Jepang). 

Dampak pendudukan Jepang pada perkeretaapian mulai melibatkan para penduduk lokal diberikan latihan seperti:  (Kurenzyo) Kursus Rendahan, (Kyushu-zyo) kursus menengah dan (Shonim) pegawai kelas tinggi. Jepang membuat sekolah tinggi kereta api atau Cho Kyo Syu Syo yang ada di Bandung dengan lama pendidikan satu tahun (Heritage.kai.id). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline