Lihat ke Halaman Asli

Faris Ardinsyah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Penggunaan Second Account Instagram, Emang Boleh Seprivasi Itu?

Diperbarui: 30 Oktober 2023   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media sosial sangat penting sebagai cara bagi pengguna untuk mengekspresikan diri atau mengaktualisasikan diri. Salah satu platform media sosial yang paling populer saat ini, Instagram, memungkinkan penggunanya membagikan post dalam bentuk foto dan video. Instagram adalah salah satu platform media sosial yang paling populer di Indonesia. Menurut laporan We Are Social, per April 2023, jumlah pengguna Instagram di Indonesia telah mencapai 106 juta orang, menempatkan Indonesia di posisi keempat di dunia.Bagaimana pengguna Instagram berinteraksi dan memperlakukan akun mereka adalah fenomena lain yang menarik untuk dipelajari. Instagram digunakan sebagai platform untuk menunjukkan eksistensi dan mewakili diri. Jadi, apa yang ditampilkan di Instagram adalah identitas yang sangat mewakili penggunanya di dunia nyata. 

Namun, pengguna di dunia nyata juga dapat membuat identitas yang sama sekali berbeda. Hal ini sejalan dengan penelitian yang sangat terkenal yang dilakukan oleh Sherry Tukle pada tahun 1995 tentang hubungan antara konstruksi identitas dan teknologi berjaringan (networked technology). Menurut Turkle, identitas berubah, menjadi lebih cair, dan terfragmentasi di dunia maya (Kennedy, 2014).Pengungkapan diri dapat membantu Anda menjalin hubungan dengan orang lain, tetapi itu juga membawa risiko. Ketika kita mengungkapkan sesuatu kepada seseorang, mereka dapat memberi tahu orang lain yang bahkan tidak kita inginkan untuk mendengarnya. Untuk itu, untuk mengelola hubungan kita, sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan privasi. Ketika seseorang mengungkapkan diri mereka, apa yang mereka katakan tidak dapat ditarik kembali. Alan F. Westin mengatakan privasi adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi informasi mereka, bagaimana mereka membagikan informasi tersebut, dan bagaimana informasi tersebut dibagikan kepada orang lain. 

Sebelum melakukan self-disclosure, langkah penting yang harus dilakukan adalah memutuskan apa yang harus dirahasiakan dan apa yang harus diungkapkan.Penggunaan akun yang berbeda atau akun tambahan di Instagram adalah tempat yang aman untuk membagikan informasi pribadi seperti uneg-uneg, postingan yang sedih atau emosional, dan menunjukkan sisi lain pengguna yang "tidak menarik", seperti konten yang dianggap "alay", serta untuk melacak akun orang lain. Kebanyakan pengguna harus melewati proses editing untuk menonjolkan keestetikaan dan menunjukkan sisi menarik yang ada dalam dirinya ketika mereka mengunggah sesuatu di akun pertama, tetapi di akun kedua, pengguna tetap percaya diri meskipun tampak natural tanpa editing dan tidak memperhatikan estetika.Tidak sembarangan orang dapat mengikutinya di akun Instagram keduanya. Hanya beberapa teman yang sangat dekat dengan pemilik akun yang dapat menjadi pengikut. 

Di akun kedua mereka, para informan merasa lebih bebas. Hasilnya menunjukkan bahwa para pemilik akun ingin menyembunyikan beberapa hal dari para pengikut di akun pertama. Pemilik akun tidak nyaman menampilkan video seperti kemarahan seseorang atau situasi tertentu di akun mereka karena takut dianggap buruk. Membenci seorang penyanyi dangdut, membuat komentar negatif di akun Instagramnya, dan mengikuti akun gosip dianggap sebagai sesuatu yang harus disembunyikan. Selain itu, menjadi pengikut berbagai akun toko online dianggap sebagai sesuatu yang harus disembunyikan. Nama akun kedua dipilih secara terpisah dan tidak terkait dengan nama pemilik.

Penggunaan second account boleh boleh saja sih buat mempertahankan image diri, gimana nih kamu termasuk gak ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline