Lihat ke Halaman Asli

Di Beranda itu

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menunggu di beranda

Menghitung semut berjalan beriringan seperti barisan kompi

Satu dua tiga empat dan seterusnya

Tak terhitung jumlah semutnya

Tak tahu waktu yang kuhabiskan untuk menunggu



Aku tak ingat ini malam

Pantas terasa dingin disini

Entah dirasa kulitku atau indera lainnya

Setauku hanya dingin saja



Apa ini, selalu saja senyum membingkaiku

Saat melihatmu, berdesir pula hati ini

Sepertinya barisan semut berhenti sejenak

Hanya untuk menertawai wajah merahku

Tatkala yang kutunggu datang



Entah bodoh, entah sangat bodoh, entahlah

Melihatmu hanya malu bisaku

Tak berani menatapmu

Aku pergi secepatnya tanpa permisi



Bodoh, bodoh

Tapi sudah cukup bagiku

Melihatmu datang dengan bahagia di ronamu

Senang hatiku

Senang sekali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline