Claket, nama sebuah desa yang berada di kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur. Desa Claket memiliki luas wilayah mencapai 225.753 hektar dan terdiri dari tiga dusun, yaitu :
- Dusun Claket dengan luas wilayah mencapai 209.161 hektar
- Dusun Mligi dengan luas wilayah mencapai 11.167 hektar
- Dusun Sembung dengan luas wilayah mencapai 15.425 hektar
Desa Claket terletak di daerah dataran tinggi dengan suhu rata-rata 24°C. Mata pencaharian penduduknya didominasi oleh petani dan peternak, potensi yang diunggulkan dari Desa yang berada di ketinggian 908 mdpl ini adalah susu segar, sayur organik, keripik, wisata alam seperti air terjun dan puncak pendakian. Namun masih ada satu kebudayaan yang tidak banyak orang luar tau sebelum menetap sementara di waktu-waktu tertentu seperti saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh salah satu perguruan tinggi di surabaya yaitu UNESA.
KKN yang dilaksanakan oleh UNESA mencakup daerah kabupaten Lumajang, Malang, Mojokerto, Surabaya, Gresik, Lamongan, Kediri, Jombang, Nganjuk, Tuban, dan Bojonegoro. Pada kesempatan kali ini kelompok KKN Tematik 3 yang ditempatkan di Kabupaten Mojokerto mendapatkan tugas untuk melaksanakan KKN di Desa Claket selama ± 4 bulan dimulai dari akhir bulan februari hingga pertengahan bulan juni. Pada awal pelaksanaan KKN secara aktif dimulai yaitu pada bulan maret, semua berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan program dari kampus.
Namun, di saat pertengahan KKN ada sesuatu yang membuat kelompok 3 terkejut dan hal itu adalah hal yang belum pernah mereka lihat sebelumnya dimana pun dan kapan pun, sebuah kejadian luar biasa bagi mereka yang belum pernah berada di tengah-tengah masyarakat Desa Claket. "Hal" itu adalah kesenian Bantengan.
Bantengan adalah sebuah seni pertunjukan dalam budaya jawa yang menggabungkan unsur sendratari, kanuragan, musik, dan mantra yang sangat kental dengan nuansa magis. Pelaku bantengan yakin bahwa permainannya akan semakin menarik apabila telah masuk tahap "trans" yaitu ketika pemain pemegang kepala bantengan menjadi kesurupan arwah leluhur banteng (Dhanyangan). Sejarahnya dulu kesenian ini berasal dari Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Konon katanya di kawasan hutan sekitarnya dulu terdapat berbagai macam hewan liar termasuk diantaranya Banteng yang saat ini sudah punah di kawasan itu.
Kelompok KKN Tematik 3 yang pada saat itu sedang melaksanakan tugas di Desa Claket secara langsung diundang untuk ikut menghadiri dan melihat kesenian Bantengan dalam rangka acara ruwah desa bersama masyarakat setempat dan tak lupa dihadiri oleh organisasi pemuda desa serta beberapa perangkat desa. Perkembangan kesenian Bantengan mayoritas berada di masyarakat pedesaan atau wilayah pinggiran kota did aerah lereng pengunungan se-Jawa Timur, permainan kesenian Bantengan dimainkan oleh dua orang yang berperang sebagai kaki depan sekaligus pemegang kepala bantengan dan pengontrol tari bantengan serta kaki belakang yang juga berperan sebagai ekor bantengan. Penampilan kesenian Bantengan merupakan sebuah pemandangan baru bagi kelompok KKN Tematik 3 yang memberikan kesan menyenangkan sekaligus misterius pada saat KKN yang hanya terjadi sekali seumur hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H