Lihat ke Halaman Asli

Faris Abdullah

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati

Gejala People Pleaser dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Diperbarui: 18 Desember 2022   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

People Pleaser merupakan dua kata yang berasal dari bahasa Inggris. People  yang berarti 'rakyat, masyarakat, orang-orang atau bangsa' dan pleaser yang berarti 'menyenangkan'. Secara bahasa people pleaser dapat diartikan sebagai orang-orang atau masyarakat yang menyenangkan. Secara istilah, kalimat people pleaser biasa diperuntukkan kepada orang-orang yang selalu ingin menyenangkan orang lain tanpa memedulikan kesenangan dirinya sendiri.Dia mengedepankan kesenangan orang lain daripada kesenangan dirinya sendiri.

People pleaser adalah gejala bagi seorang yang selalu peduli terhadap perasaan orang lain, tanpa memikirkan perasaan dirinya sendiri. Seorang people pleaser selalu ingin membuat orang yang dijumpainya merasa bahagia dengan  tidak memedulikan bagaimana keadaaan dirinya sendiri. Orang yang terkena gejala ini merasa kesulitan untuk menolak permintaan dari orang lain, atau sulit mengatakan 'tidak' ketika orang lain meminta pertolongan kepadanya. Alasannya karena mereka tidak ingin membuat orang lain kecewa. Mereka menganggap jika mereka menolak suatu permintaan, maka mereka akan dicap buruk oleh orang-orang yang meminta bantuan kepadanya,

Seorang yang memiliki sifat peduli terhadap perasaan orang lain atau lingkungan sekitarnya seperti membantu meringankan kesulitan orang lain, memperhatikan perasaan orang lain, dan membuat bahagia orang-orang yang ada di sekitarnya ,tentunya sifat seperti ini akan disukai oleh banyak orang. Memperhatikan kebahagiaan orang lain memanglah baik, akan tetapi jika yang diperhatikan hanyalah kebahagiaan atau perasaan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri, itu merupakan hal yang tidak baik.

Ciri seorang people pleaser ialah tidak mempedulikan dirinya sendiri. Mereka rela dirinya kesulitan atau kerepotan demi mendapatkan label baik dari orang lain dan demi membuat orang disekitarnya merasa bahagia. Mereka rela menjadikan urusan orang lain berada di atas kepentingan dirinya sendiri. Hal seperti ini tentunya tidaklah baik. Karena seiring berjalannya waktu, orang yang terkena gelaja people pleaser akan mudah sekali merasakan kelelahan dalam kehidupan sehari-hari.

Seorang psikolog yang bernama Ni Made Putri Ariyanti, M.Psi menjelaskan bahwa penyebab seseorang terkena gejala people pleaser adalah berawal dari rendahnya rasa kepercayaan terhadap diri sendiri atau orang tua yang menuntut anaknya untuk menjadi pribadi yang membanggakan. Maka dari itu seorang people pleaser selalu meminta maaf meskipun hal itu bukan kesalahannya, selalu menyalahkan dirinya sendiri jika terjadi suatu masalah, tidak mampu menolak terhadap permintaan orang lain, dan selalu mengikuti apa yang diiginkan oleh orang-orang disekitarnya.

Orang yang terkena gejala people pleaser biasanuya suka dimaanfaatkan oleh kebanyakan orang, dikarenakan memiliki sifat tidak ingin menolak permintaan dari orang lain dan juga segan untuk meminta bantuan kepada orang lain. Oleh karenanya lama kelamaan seorang people pleaser akan merasakan bahwa hidup di dunia itu tudak adil. Karena mereka banyak membantu orang lain, akan tetapi ketika mereka membutuhkan bantuan, mereka bingung harus meminta bantuan kepada siapa.

Solusi untuk menyembuhkan gejala people pleaser adalah dengan meningkatkan rasa percaya diri, berani untuk menolak permintaan orang lain dengan sopan serta beralasan logis, juga dengan merenung dan mencoba untuk memulai tidak selalu memperhatikan perasaan atau kebahagiaan orang lain. Dengan demikian gejala people pleaser sedikit demi sedikit akan mulai hilang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline