Nama : Faris Noer Firmansyah
NIM : 202210230311239
Makna Self Diahnose dan Bahayanya!!!!
Kata Self Diagnose sudah sering kita dengar baik di masyarakat langsung maupun media sosial, Ngomong -- ngomong perkara Self Diagnose, Apakah kita semua sudah mengetahui apa sih makna sebenarnya dari self diagnose itu sendiri dan apa sih bahaya self diagnose untuk kesehatan mental kita, Di tulisan saya yang singkat ini saya akan menjelaskan makna dari self diagnose dan bahaya dari self -diagnose itu sendiri
Makna dari Self Diagnose yaitu suatu diagnosa yang dilakukan oleh individu dengan berbekal pengetahuannya terhadap suatu penyakit dan menghasilkan pemikiran atau perasaan subjektif terhadap gangguan kesehatan yang mereka rasakan dan mencoba menafsirkan penyakit yang mereka rasakan tanpa adanya bantuan dari dokter maupun tenaga ahli
Fenomena seputar Self Diagnose akhir akhir ini mulai ramai diperbincangkan baik di Twitter, Instagram, maupun dunia nyata. Terlebih di masa COVID- 19 banyak sekali anak anak muda mengakui memiliki penyakit ruhiah mereka atau mental yang hanya didasari diagnose yang dilakukan oleh diri sendiri semata,
Untuk menunjukan gangguan ruhiah biasnya anak muda membagikan cuplikan rekaman menyakiti diri sendiri untuk menarik simpati dan empati dari publik
Dan faktor penyebab seseorang melakukan self diagnose berdasarkan teori perilaku Lawrence Green dan penelitian -- penelitian yang telah peneliti telusuri yakni sebagai berikut:
- Pemungkin (Enabling Factors)
- Self diagnosis juga dipengaruhi oleh faktor pemungkin yang mendukung seorang individu dalam melakukan diagnosa mandiri tersebut. Indikator pertama pada faktor eksternal yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan self diagnosis ialah akses individu kepada sumber informasi, dimana seseorang akan mencoba mencari informasi mengenai suatu penyakit atau kondisi kesehatan mereka.
- Predisposisi
- Menurut jurnal -- jurnal dan literatur yang membahas self diagnose faktor predisposisi dapat memepengaruhi perilaku self diagnose . Indikator pertama dalam faktor ini yaitu:
- a. Knowledge (Pengetahuan), pengetahuan tentang penyakit apa yang ia rasakan kemudian melakukan self diagnose
- b. Persepsi penyakit
- Seseorang menjadi indikator kedua pada faktor Predisposing sebagai suatu sikap (attitude) yang dapat mempengaruhi seseorang individu dalam melakukan self diagnosis, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa ketika seorang pasien tidak setuju dan tidak bisa menerima diagnosa yang didapatkan dari tenaga ahli medis karena tidak sesuai dengan apa yang mereka rasakan, maka mereka akan mencoba untuk mencari diagnosa lainnya melalui cara alternative dengan menggunakan informasi yang mereka dapatkan
- Penguat (Reinforcing Factors)
Faktor selanjutnya ialah faktor penguat atau faktor pendorong, faktor penguat yang menjadi referensi dari self diagnosis yang dilakukan oleh seorang individu ialah medical diagnosis
Tentunya, Self Diagnose memilik dampak bagi kesehatan mental kita, Apa sih dampak self Diagnose untuk kesehatan mental kita? Dilansir dari laman Halodoc, Self Diagnose dapat berimplikasi terhadap kesehatan mental kita. Dengan seringnya melakukan Self Diagnose kita akan merasakan kecemasan yang sebenarnya tidak perlu.