Lihat ke Halaman Asli

Isu dan Krisis Piala Dunia Qatar 2022

Diperbarui: 19 Desember 2022   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: detik.com

Piala Dunia Qatar 2022, pesta sepak bola terbesar sejagad raya yang sangat ditunggu-tunggu dengan 32 negara yang berhasil lolos kualifikasi untuk memperebutkan gelar sebagai Negara terbaik dalam sepak bola.

Ajang ini menjadi catatan sejarah baru dengan perhelatan yang pertama kali berada di Negara Timur Tengah yaitu Qatar. Namun dibalik kemegahan perhelatan tersebut terdapat beberapa isu dan krisis besar yang terjadi .

Berikut adalah kilasan beberapa isu yang tengah melanda perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar :

1. Isu LGBT dan Ancaman Sanksi dari FIFA

LGBT dan seks di luar pernikahan dianggap sebagai sebuah kejahatan menurut aturan Qatar yang diancam hukuman pidana. Hal ini menjadi perhatian serius sejumlah penggemar sepakbola dunia, terutama di Eropa, yang lantang menyuarakan hak-hak kelompok LGBT. Sebagian dari mereka mengaku batal menonton secara langsung di Qatar karena merasa tidak aman.

Tim nasional (timnas) dari negara-negara Eropa yang berkompetisi di Piala Dunia 2022 sempat berencana mengenakan armband dengan logo "OneLove" untuk mendukung hak-hak LGBTQ selama turnamen, namun mereka mengurungkan niat tersebut setelah mendapat peringatan dari Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) bahwa mereka bisa dihukum.

Pada laga Rabu (24/11/2022), Timnas Jerman melakukan pose bungkam mulut saat sesi foto sebelum bertanding melawan Jepang. Aksi bungkam mulut itu merupakan bentuk protes terhadap ancaman FIFA yang dinilai membungkam suara mereka.(sumber: cnbcindonesia.com)

2. Larangan penjualan bir di stadion

Sumber: IDN Times

Hanya selang dua hari sebelum pembukaan Piala Dunia pada Minggu (20/11/2022), Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengumumkan larangan penjualan minuman beralkohol di semua stadion. Pengumuman tersebut dikeluarkan FIFA setelah berdiskusi dengan Qatar selaku tuan rumah yang memiliki aturan ketat terkait alkohol.

Sebelumnya, Budweiser, salah satu sponsor utama Piala Dunia, memiliki hak eksklusif untuk melakukan penjualan produk birnya, AB InBev, di sekitar stadion, yaitu pada tiga jam sebelum dan satu jam setelah setiap pertandingan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline