Lihat ke Halaman Asli

Faril Irfansah

Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

Definisi dari Komunikasi Nonverbal

Diperbarui: 4 Juni 2024   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin & Faril Irfansah

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta

Dalam retorika  komunikasi verbal dan non-verbal sangat dipengaruhi oleh berbagai situasi, dan kondisi, seperti kepada siapa komunikator berbicara (who communicates with whom), tujuan komunikator mengirim pesan (for what perpose). Situasi seperti apa komunikator berbicara (in what situation). Apa konteks yang dibicarakan (in what context). Arah pembicaraan yang dimaksud oleh komunikator (in which path). Media yang digunakan oleh komunikator (in what media). Dan dalam acara atau even apa proses komunikasi berlangsung (in what events).


Ditinjau  dari medianya, komunikasi nonverbal dapat dibagi menjadi dua. Pertama, komunikasi tatap muka (face to face). Pada komunikasi tatap muka berbagai pihak yang terlibat dapat memahami ekspresi tubuh masing-masing, sebagai pengganti  komunikasi verbal. Begitu juga kontak mata, baik melotot, memejamkannya, memutar ke kiri dan ke kanan, serta mengerlingkan mata memiliki makna sendiri sebagai pengganti komunikasi verbal. Semua ini menununjukkan komunikasi verbal yang dikemas tanpa berkata-kata namun dapat dipahami oleh komunikan.


Yang kedua adalah komunikasi tatap maya (online) atau komunikasi virtual yang dilakukan melalui internet dengan media berupa plarform media sosia. Dalam komunikasi tatap maya, pesan dan respons dapat sampaikan melalui komentar dalam room chat. Misalnya, dalam komunikasi tatap maya, pengirim pesan dan penerima pesan dapat memanfaatkan emoticon yang ada pada keyboard seperti koma, titik, dan lain sebagainya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline