Oleh: Syamsul Yakin & Faril Irfansah
Dosen & Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Untuk menguasai ilmu berpidato, seseorang perlu melatih skill berbicara di depan umum secara terus-menerus. Selain itu, diperlukan juga pengetahuan bahasa yang mumpuni agar tiap diksi yang disampaikan lebih menarik. Dua hal itu sangatlah diperlukan untuk mencapai tujuan berpidato yaitu, informatif, persuasif, dan rekreatif.
Untuk memenuhi tiga tujuan tersebut diperlukan beberapa persiapan yang matang dalam prosesnya. Tahap pertama adalah menentukan topik pidato. Topik pidato adalah pokok persoalan yang masih bersifat umum dan abstrak. Lalu kita dapat menentukan judul dan isinya melalu penjabaran topik tersebut.
Tahap kedua adalah menentukan salah satu tujuan yang akan ditonjolkan dalam pidato. Memang, pidato yang baik adalah yang didalam isinya memuat tiga tujuan tersebur. Namun, tetap diperlukan adanya satu tujuan utama agar menghindari ambigu dalam tujuan penyampaiannya.
Tahap ketiga adalah memperbanyak bacaan terkait hal-hal yang menyangkut topik dan judul yang akan dibahas, agar nantinya menghasilkan pidato yang berkualitas. Bacaannya pun tidak terbatas hanya pada buku saja, tapi juga hasil survey, hingga dokumen pendukung.
Lalu tahapan terakhir adalah membuat kerangka pidato, mulai dari pembukaan, isi hingga penutup. Namun dalam praktiknya, tahapan diatas bisa diubah sesuai dengan kebutuhan mulai dari materi, hingga tujuan pidato. Karena kebutuhan setiap orang itu berbeda. Misalnya, persiapan pidato seorang politisi akan berbeda dengan persiapan penceramah agama, begitupun sebaliknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H